Rabu, 29 Maret 2023

Apakah Benar TikTok Akan Dihapus pada Desember 2022? Begini Faktanya

- Minggu, 18 Desember 2022 | 14:00 WIB
Aplikasi TikTok akan segera dihapus. (Freepik)
Aplikasi TikTok akan segera dihapus. (Freepik)

JAKARTA, kilat.com- Aplikasi TikTok kini menjadi salah satu media sosial yang digemari masyarakat terutama anak remaja. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk orang dewasa bahkan ibu-ibu juga turut bermain aplikasi ini.

Dengan aplikasi TikTok, kita dapat menonton beberapa karya berupa video atau foto dari berbagai kreator. Baik yang menghibur, membuat sedih, atau bahkan kreator yang berjualan.

Tak hanya menonton, dengan TikTok kita juga bisa membagikan momen spesial atau sekedar berbagi video dengan pengguna atau pengikut yang lain.

Baca Juga: Nggak Cuma Cinta-cintaan, Film Argantara Suguhkan Edukasi Soal Pernikahan Dini

Namun, benarkah TikTok akan dihapus akhir Desember ini? Cek faktanya di sini!

Pimpinan Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat, meminta Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka karena masalah keamanan data terkait China.

Aplikasi video pendek TikTok yang sangat populer itu dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, yang menghadapi pengawasan AS di bawah Presiden Donald Trump.

Baca Juga: 10 Kutipan Menarik dan Penuh Makna Novel Bumi Manusia

Brendan Carr, salah satu komisaris FCC, membagikan surat melalui Twitter kepada CEO Apple Tim Cook dan CEO Alphabet Sundar Pichai.

Surat itu menunjuk pada laporan dan perkembangan lain yang membuat TikTok tidak mematuhi kebijakan toko aplikasi kedua perusahaan.

"TikTok tidak seperti yang terlihat di permukaan. Ini bukan hanya aplikasi untuk berbagi video atau meme lucu. Itu hanya penyamaran saja," katanya dilansir dari CNBC pada Kamis, 15 Desember 2022.

Baca Juga: Viral Jembatan Nusa Penida Ambruk, 35 Turis Tercebur ke Laut

Surat Carr, tertanggal 24 Juni dengan kop surat FCC, mengatakan jika Apple dan Alphabet tidak menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka, mereka harus memberikan pernyataan kepada lembaga tersebut sebelum 8 Juli.

Pernyataan yang diminta harus menjelaskan alasan perusahaan bahwa akses rahasia data pribad dan sensitif pengguna AS tidak gunakan oleh oknum di China.

Halaman:

Editor: Rinda Putri Tsani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X