JAKARTA, kilat.com - Indonesia sangat disegani dalam ajang lomba menembak antar-negara, Australian Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM). TNI sukses membawa gelar juara umum sebanyak 12 kali berturut-turut, dan keberhasilan ini semakin lengkap karena senjata yang digunakan, SS2-V4, merupakan asli besutan Pindad.
AASAM bukanlah kejuaraan menembak kacangan. Sebab pesertanya merupakan negara-negara dengan kekuatan militer yang hebat. Antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Korea, Kanada, Jepang, Thailand, Vietnam, Malaysia, dàn Australia sebagai tuan rumah.
Dengan demikian, kemenangan Indonesia bukan kesuksesan kaleng-kalengan. Namun kemenangan sejati berdasarkan kemampuan prajurit dan persenjataan yang digunakan.
SS4 dikenal mempunyai akurasi tembakan yang jitu dengan menggunakan 6 ulir laras setebal 7 inci. Kemampuannya itu ditopang bodi lebih ringkas yang dilengkapi picatiny rail dan fitur keamanan yang diperbaharui.
Kemudian, varian terbaru dari line-up SS2, SS2-V7 Subsonic memiliki kemampuan untuk menembakan peluru dengan suara yang senyap. Kemampuan ini didukung oleh penggunaan peredam di bagian depan senjata untuk meredam suara keras yang keluar saat amunisi ditembakan.
Kemampuan penembakan senyap dari SS2-V7 dapat ditingkatkan dengan penggunaan amunisi khusus jenis subsonic yang memiliki jarak tembak efektif hingga 150 meter, dilengkapi standar teleskop ACOG.
Merujuk laman resmi PT Pindad, SS2 dikenal sebagai senjata andalan TNI. Senapan serbu ini memiliki 9 varian:
- SS2-V7 Subsonic
- SS2-V5 KAL. 5.56 MM
- SS2-V4 HB KAL. 5.56 MM
- SS2-V2 KAL. 5.56 MM
- SS2-V1 KAL. 5.56 MM
- SS2-V4 KAL. 5.56 MM
- SS2-V5 A1 KAL. 5.56 MM
- SS2-V1 HB KAL. 5.56 MM
- SS2-V2 HB KAL. 5.56 MM
Spesifikasi umumnya, SS2 memiliki kaliber peluru dengan ukuran sama, yakni 5,56 x 45 mm dengan berat kosong kira-kira 4-4,5 kg. Makin baru variannya, beratnya makin ringan dan teknologi penembakannya semakin canggih.
