MALANG, kilat.com- Manajemen Arema FC menghormati keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang rencananya akan menerapkan sistem bubble atau pemusatan, untuk kelanjutan kompetisi Liga 1.
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto mengatakan, bahwa kelanjutan kompetisi Liga 1 memang dihadapkan pada pilihan yang sulit.
"Namun, kami yakin apapun pilihannya, itu bertujuan agar kompetisi bisa digulirkan kembali. Kami menghormati keputusan tersebut," kata Tatang di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 25 November 2022.
Baca Juga: Korban Hilang Gempa Cianjur Tersisa 24 Orang, BNPB: Terus Dilakukan Pencarian
PT LIB selaku operator Liga 1 2022, memberikan opsi terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 yang rencananya akan digelar pada 2 Desember 2022 dengan menerapkan sistem bubble atau pemusatan di Pulau Jawa.
Berdasarkan informasi, kompetisi Liga 1 akan dipusatkan di Yogyakarta dan Jawa Tengah selama enam pekan, atau hingga putaran pertama berakhir. Manajemen Arema FC menilai, PT LIB memiliki pengalaman untuk menerapkan sistem tersebut pada saat tingkat penularan COVID-19 tinggi.
"LIB punya pengalaman pada saat COVID-19 lalu di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Arema FC dapat cepat beradaptasi," katanya.
Baca Juga: Menguras Air Mata, Simak Sinopsis First Love yang Kisahkan Cinta 20 Tahun Penuh Kenangan
Terlepas dari hal tersebut, ia menyatakan bahwa Arema FC tetap berkomitmen untuk mematuhi hukuman yang diberikan oleh Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menjatuhkan sanksi kepada tim.
"Kami tetap mematuhi hukuman PSSI, termasuk hukuman tanpa penonton," ujarnya.
Sementara dari sisi persiapan tim, Tatang mengakui bahwa tentu setiap tim terutama Arema FC akan merasakan situasi dan suasana yang berbeda saat kompetisi berjalan. Namun, dia yakin timnya siap untuk melanjutkan kompetisi.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah, 310 Orang Tewas, 24 Hilang
"Kalau dari sisi tim, tentu saja jelas semua merasakan hal yang berbeda. Tapi kami yakin semua siap," ujarnya.
Arema FC dijatuhi sanksi oleh Komite Disiplin PSSI terkait peristiwa tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Artikel Terkait
Gilang Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema, Begini Reaksi Netizen
Tegas! Arema FC Dukung Percepatan KLB PSSI
Peringati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Gelar Doa Bersama di Stadion
Arema FC Kembali Latihan Normal Pasca Tragedi Kanjuruhan
Arema FC Yakin Kompetisi Segera Berjalan Usai RUPS PT LIB