MOSKOW, kilat.com - Wakil Direktur Lembaga Penelitian Epidemiologi Pusat Penelitian Sanitasi Rusia, Alexander Gorelov, mengingatkan masyarakat bahwa jumlah kasus virus Corona yang parah tidak mungkin menurun di tengah penyebaran varian Omicron.
"Tampaknya pada saat itu menyebabkan bentuk penyakit yang lebih ringan tetapi itu hanya ilusi. Mengingat skala pandemi, jumlah kasus yang parah tidak boleh diharapkan menurun. Omicron sangat menular karena memiliki afinitas tinggi. untuk reseptor manusia yang menempel. Akibatnya, viral load cepat naik dan virus cepat berlipat ganda," katanya kepada TASS, Kamis (20/1/2022).
Gorelov menambahkan, masa inkubasi Omicron lebih pendek yakni tiga hingga lima hari.
Di sisi lain, Direktur Pusat Keunggulan Jaringan Virus Global, Konstantin Chumakov, mengatakan sebelumnya bahwa Omicron menyebabkan gejala yang cukup ringan, sehingga angka kematian turun menjadi 0,1%.
Strain virus corona B.1.1.529, dinamai dari huruf Yunani Omicron, pertama kali ditemukan di Afrika bagian selatan. Pada 18 Januari, total 1.682 kasus Omicron tercatat di Rusia.
Kepala Pengawas Sanitasi Rusia, Anna Popova, menginformasikan pada 11 Januari, bahwa 305 pasien Omicron telah diidentifikasi di negara itu. Konon, jumlah kasus Omicron di Rusia meningkat lebih dari lima kali lipat dalam seminggu.Baca Juga :
Catat! Berikut Profil Presiden Rusia dari Masa ke Masa
SainsTek | 22 May, 2022 21:50 WIB
SainsTek | 20 May, 2022 03:15 WIB
SainsTek | 19 May, 2022 08:55 WIB
Copyright © 2021 All Rights Reserved by Kilat.com
Silakan Masuk untuk menulis komentar.
0 Komentar