Tim dengan nama Sgo Ngka itu menargetkan angka stunting sesuai target nasional.
Menurutnya, tim stunting Sgo Ngka terdiri dari 33 petugas yang akan ditempatkan di desa lokasi khusus (lokus).
Baca Juga: Dikira Musuh Kelompok Tawuran, 2 Remaja di Medan Ditangkap Usai Keroyok Pria sampai Kritis
Kuraisia menyebut, penanganan stunting akan dipandu oleh Wakil Bupati, koramil dan juga Polres Taliabu.
"Semua unsur terkait merupakan ujung tombak di Taliabu untuk percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Selain itu, ada dua desa yang bakal menjadi pilot project (Proyek percontohan) stunting di tahun 2023.
Baca Juga: Meski Kondisi Ibu Eny Makin Membaik, Tiko Sebut Sang Ibunda Ternyata Masih Suka Lakukan Ini
"Yaitu Desa Kawalo dan Pancoran. kami akan siapkan dengan segala aktivititas penurunan stunting," bebernya.
Dia bilang, tim dari pusat bakal membantu perkuat penurunan stunting tahun 2023 nantinya.
"Semoga kades Kawalo dan Pancoran dapat bersama kami dan itu adalah final projek," pintanya.
Ia menjelaskan, masalah ini akan berdampak pada regenerasi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan keseriusan.
Penegasan ini dikuatkan dengan Perbup nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Taliabu.
"Substansinya mengadopsi strategi nasional percepatan pencegahan stunting 2018-2024 dan perpres 72 tahun 2021," imbuhnya.
Pasalnya, tahun 2021 catatan stunting di Maluku Utara menempatkan Taliabu dengan prevalensi 35% dengan kasus tertinggi.
Proporsi angka stunting dua tahun tersebut menandakan Taliabu terus serius untuk berupa memulihkan kasus ini.
Pemkab Taliabu juga memiliki misi yang sama yakni menurunkan stunting hingga 14% sesuai target nasional.
Artikel Terkait
Cegah Stunting, Dinkes Pantau Asupan Makanan Bergizi 300 Anak di Taliabu Malut
Gitasav Ribut Netizen Stunting, BKKBN: Nggak Semudah Itu Bilang Gitu!
Angka Stunting di Taliabu Maluku Utara Turun, Lewati Target Nasional
BKKBN Sebut Kemiskinan Musuh Bersama dalam Pengentasan Stunting
Stunting Adalah? Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya, Orangtua Harus Tahu