Kasus Suami Hajar Istri di Taliabu Usai Disebut Jarang Pulang Masih Bergulir, Pelaku Tak Kunjung Ditangkap

 

KILAT.COM - Dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh wanita inisial HB (24) masih bergulir.  

 

Korban mengaku dianiaya suaminya sendiri berinisial AW (23) pada Rabu, 4 Januari 2023 lalu. 

 

Diberitakan sebelumnya, KDRT dipicu akibat korban bertanya pada pelaku mengapa jarang tidur di rumah. 

 

Pelaku hanya diam seribu bahasa dan enggan menjawab pertanyaan tersebut. 

 

 

Suami istri itu pun terlibat adu mulut. Namun, pelaku tiba-tiba menarik dan memukul korban pada bagian wajah. 

 

Akibatnya, korban menderita luka lebam di bagian mata. 

 

"Mata saya bengkak dan badan saya terasa sakit," kata korban, dihubungi kilat.com pada Kamis 19 Januari 2023.

 

Korban lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Taliabu Barat, Maluku Utara untuk diproses.

 

Baca Juga: 15 Link Download GIF Imlek 2023 Gratis dan Bisa Gerak, Cocok untuk Dikirim Lewat WA 

 

Polisi kemudian menyurati pelaku untuk dimintai keterangan, namun suami korban itu tak kunjung memenuhi panggilan. 

 

Menurut korban, polisi menyurati pelaku di Dinas Pendidikan, karena pelaku merupakan tenaga honorer. 

 

Pelaku dikabarkan tidak menghadiri panggilan polisi lantaran sudah berada di Desa Pas-Ipa. 

 

"Kemarin itu dia sudah pulang baru mereka datang kasih surat pemangilan itu," kata korban via whatsapp, Sabtu 21 Januari 2023.

 

 

Korban mengutip kabar dari polisi bahwa pelaku akan segera ditangkap jika kembali mangkir dari panggilan. 

 

Korban mengatakan polisi nantinya akan meminta bantuan Danpos di wilayah Desa Pas-Ipa untuk mencari pelaku. 

 

"Tapi dalam menunggu beberapa hari ini tidak juga ada informasi dari Polsek," terang korban. 

 

Oleh karena lamanya proses, korban menduga laporan kasus ini dibuat lambat oleh pihak kepolisian setempat. 

 

"Mereka kayaknya sengaja untuk buat lambat kasus ini," ujarnya. 

 

Terhitung sudah tiga minggu kasus tersebut berjalan. Namun hingga saat ini masih belum ada kejelasan lantaran pelaku berada di luar daerah Taliabu. (*)