JAKARTA, kilat.com- Mahkamah Agung (MA) mulai membenahi diri untuk menghapus stigma makelar kasus (markus) yang melekat pada lembaga tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memperketat perekrutan hakim.
Menurut Wakil Ketua MA bidang Non Yudisial, Sunarto, MA akan mulai menandai wajah-wajah hakim dengan gaya hidup hedon, namun tidak sebanding dengan gaji.
"Sekarang siapapun yang bawa mobil mewah, dan pakai yang branded itu kita telusuri sampai ke rumahnya. Emang gajinya berapa? Sepatunya LV kita lihat. Lah gajinya Rp 15 juta pake LV, mobil mewah. Kita analisis sendiri, seperti dia datang ke kantor pakai baju branded, gajinya enggak imbang, kita datangi ke rumahnya," kata Sunarto, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga: Ribuan Buruh Demo di Kawasan Patung Kuda Jakarta Barat, Polisi Turunkan 1.273 Personel
Sunarto tak menampik betapa sulitnya menghilangkan stigma 'markus' di MA.
Meskipun begitu, dia tetap akan berusaha. Salah satu cara untuk mempersempit ruang gerak markus adalah dengan memberhentikan sementara pelaku markus dari jabatannya.
"Markusnya lebih pintar. Kita cari metode untuk mempersempit kerjanya markus. Tapi untuk menghilangkan markus, mohon maaf saya angkat tangan, nggak bisa. Tapi meminimalisir markus, insyaallah akan kita lakukan," tuturnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Prosesi Akad Nikah Kaesang-Erina di Solo Hari Ini
"Jadi yang sudah ditangkap, sudah kami berhentikan sementara. Dan yang begitu data informasi surat resmi ditetapkan tersangka, tarik semua perkaranya, tidak diberi perkara baru. Itu langkah kita," lanjutnya.
Artikel Terkait
KPK Panggil Pensiunan MA Terkait Kasus Suap Hakim Agung Sudrajad Dimyati
KPK Umumkan Tiga Tersanga Kasus Suap MA, Termasuk Hakim Agung Gazalba
Memanas! Kuat Ma'ruf Laporkan Hakim Penanganan Kasus Brigadir J ke MA-KY
Alasan Kuat Ma'ruf Laporkan Hakim ke Bawas MA dan KY