Ketua RT kemudian langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.
Baca Juga: Ini Dugaan Penyebab Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sumbar
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.
Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.
Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.
Baca Juga: Momen Gibran Ucapkan Kata-kata Serius saat Titipkan Kaesang ke Keluarga Gudono
Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.
Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.
Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.
Baca Juga: Buntut Kasus Penyerangan di SMKN 3 Semarang, Polisi Terus Buru Pelaku Lain
Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan.
Secara total, tim penyidik telah memeriksa 28 orang saksi yang mengarah kepada pengungkapan kasus tersebut.***
Artikel Terkait
Polisi Pastikan Kecil Kemungkinan Adanya Tindak Pidana di Kasus Kematian Keluarga Kalideres
Polisi Periksa 28 Saksi Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Polisi Terus Dalami Kaitan Ritual dengan Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres
Penyebab Utama Sekeluarga Tewas Mengering di Kalideres Terungkap!
Tak Ada Pidana pada Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Kasus Ditutup!