PADANG, kilat.com- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Inspektur Jenderal Polisi Suharyono menyatakan gas metana diduga menjadi penyebab terjadinya ledakan di lubang tambang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lestari di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat, 9 Desember 2022.
"Laporan yang saya terima sejauh ini memang diduga kuat akibat adanya gas metana yang memicu terjadinya ledakan, namun kita akan turunkan tim khusus dari Polda Sumbar untuk melakukan penyelidikan," kata Kapolda usai meninjau lokasi kejadian.
Ia mengatakan polisi akan melakukan pengecekan ulang dan mengkaji standar operasional tambang yang dalam kedalaman tertentu memang terdapat gas metana.
Baca Juga: Tak Ada Pidana pada Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Kasus Ditutup!
"Seharusnya ada standar keselamatan jika ada letupan akibat gas metana, namun kami akan melakukan penyelidikan," katanya.
Ia juga mengatakan korban akibat ledakan tambang itu mengalami luka-luka karena memang gas metana ini membuat letupan atau semburan api di seluruh lubang tersebut.
"Ada korban yang selamat, namun mengalami luka bakar hingga 30 persen. Kita akan pastikan lagi untuk penyebabnya dan akan turunkan tim untuk mengungkap hal ini," katanya.
Baca Juga: Polisi Ringkus 4 Pelaku Penyerangan Siswa SMKN 3 Semarang
Ia mengatakan tambang batu bara itu sudah beroperasi sejak 2006 dan sejak saat itu baru kali ini terjadi ledakan. Tambang itu memiliki 22 lubang dan lokasi yang meledak ada di salah satu dari lubang tambang tersebut.
PT Nusa Alam Lestari selaku pengelola juga memiliki izin lengkap dalam melakukan usaha tambang batu bara dengan ratusan pekerja yang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu.
"Kita tidak ingin prematur dalam menyikapi kasus ini dan saat ini tambang kita tutup sementara untuk dilakukan penyelidikan guna mencari penyebab pasti terjadinya ledakan," kata Kapolda.
Baca Juga: World Tour Finals 2022: Apri/Fadia Tetap Bersyukur Meski Gagal Tembus Semifinal
Suharyono juga menambahkan kedatangannya ke lokasi kejadian usai menjalani kunjungan kerja ke Mapolres 50 Kota setelah sebulan menjabat sebagai Kapolda Sumbar.
"Itu polres ke-10 yang saya kunjungi, lalu ada kejadian ledakan, saya langsung bergerak ke sini untuk mengetahui kejadian dan langkah-langkah apa yang akan diambil," ujarnya.
Artikel Terkait
Ledakan Kembali Terjadi di Mapolsek Astanaanyar Bandung!
Terungkap! Ini Identitas Pelaku Ledakan Polsek Astanaanyar, Pernah Terlibat Bom Cicendo 2017
Suara Ledakan Kedua Terdengar di Polsek Astanaanyar, Polda Jabar: Sisa Bahan Peledak Bom Bunuh Diri Pertama
Soal Ledakan di Polsek Astanaanyar, TGB: Bom Bunuh Diri Dikecam dalam Pandangan Islam
Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sumbar Meledak, 6 Orang Meninggal Dunia