BEKASI, kilat.com- Status siaga satu dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menghadapi bencana yang berpotensi terjadi jelang akhir 2022. Status tersebut diberlakukan hingga Maret 2023 mendatang.
Warga juga diimbau agar waspada jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam. Karena, banyak daerah di Kabupaten Bekasi yang dinyatakan rawan bencana, terutama banjir.
"Kami sudah tetapkan siaga satu sampai Maret nanti. Jadi selalu ada tim yang 24 jam turun ke lapangan jika dibutuhkan evakuasi. Kami sudah sosialisasi melalui camat kepada warga bahwa jika hujan sudah turun lebih dari satu jam maka harus waspada," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, Jumat, 9 Desember 2022.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di RI, 9 Desember: Bertambah 2.501 Positif, 36 Orang Meninggal Dunia
Dia mengatakan, sebagai daerah dataran rendah, banjir menjadi potensi bencana tertinggi di Kabupaten Bekasi. Apalagi, terdapat sejumlah aliran sungai besar yang melintasi wilayah tersebut.
Untuk mengantisipasi dampak buruk dari bencana tersebut, beberapa waktu lalu Dani meninjau kondisi titik tanggul sungai yang kritis, seperti di Kecamatan Kedungwaringin dan Cabangbungin.
"Salah satu titik persoalannya ada di Cibeet dan solusi penanganan banjir Sungai Cibeet dengan membangun bendung di bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor," ungkapnya.
Baca Juga: Catat! Ini 45 Link Twibbon Hari Anti Korupsi Sedunia
Pemerintah, lanjut dia, sudah merencanakan pembangunan Bendung di Sungai Cibeet, Kabupaten Bogor. Namun pembangunannya sempat tertunda di tahun kemarin.
"Insya Allah tahun ini akan diajukan lagi serta 2024 akan direalisasikan. Ini penting karena salah satu sungai meluap yang membuat banjir itu Cibeet di Kedungwaringin," ucapnya.
Titik rawan lainnya yakni tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Cabangbungin. Berdasarkan laporan warga, kata Dani, terdapat banyak rembesan aliran air dari sungai tersebut yang menggenangi jalan dan rumah warga sekitar.
Setelah dicek langsung ke lokasi, rembesan air diakibatkan adanya lubang di luar pintu air tanggul. Sehingga meskipun saluran pembuangannya telah ditutup, air Sungai Citarum tetap masuk.
"Kami akan segera koordinasikan dengan BBWS Citarum untuk penanganan dan antisipasinya, karena musim hujan ini masih panjang sampai awal tahun depan," ucapnya.
Artikel Terkait
Liput Pengambilan Paksa Mobil, Sejumlah Wartawan di Bekasi Diancam Dibunuh Debt Collector
Geger! Siswi SMA di Bekasi Melahirkan saat Ujian, Bayi Dibuang di Sekolah
Tragis! Truk Kontainer di Bekasi Mundur saat Diparkir, Lindas Balita 3 Tahun hingga Tewas
Warga Cibarusah Bekasi Geger, Jasad Pria Membusuk Ditemukan dalam Rumah
Kejari Tangkap Pelaku Korupsi Pemanfaatan Lahan Milik Pemkab Bekasi