BANDUNG, kilat.com- Warga yang merupakan pedagang nasi rames Didin Khoirudin (60) mengaku melihat asap pekat timbul di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2022 sesaat setelah adanya ledakan bom bunuh diri.
Saat itu, ia mengaku baru membuka warung nasi ramesnya yang berada hanya 90 meter dari Polsek Astanaanyar. Menurutnya dentuman dari ledakan bom itu terdengar sangat keras.
"Ya kalau ban meletus itu kan nggak seberapa, tapi nggak sebesar petir juga, pokoknya dentuman keras gitu, kemudian saya melirik ke sana (Polsek Astanaanyar)," kata dia lagi.
Baca Juga: Muchamad Nabil Haroen Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum Pagar Nusa
Setelah dentuman itu, menurutnya, asap pekat timbul di Polsek Astanaanyar. Bahkan, kata dia, plang tulisan polisi di Polsek Astanaanyar pun tertutupi oleh asap tersebut.
"Saat itu saya tetap di sini, sudah mulai kerja, tapi belum ada pembeli," kata Didin.
Sejauh ini, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyatakan ada 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Selain pelaku, menurutnya, seorang anggota polisi bernama Aiptu Sofyan meninggal di lokasi kejadian.
Baca Juga: Polda Jatim Perketat Penjagaan Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
"Satu warga atas nama ibu Nur Hasanah itu mengalami luka ringan, yang pada saat kejadian ibu Nur Hasanah sedang jalan melewati Polsek Astanaanyar," kata Suntana.
Kini polisi masih melakukan penyisiran di sekitar Kantor Polsek Astanaanyar guna melakukan sterilisasi lokasi sebelum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).***
Artikel Terkait
Pertokoan Sekitar Jalan Astana Anyar Bandung Tutup Pascaledakan Bom Bunuh Diri
Terungkap! Ini Identitas Pelaku Ledakan Polsek Astanaanyar, Pernah Terlibat Bom Cicendo 2017
Polda Jatim Perketat Penjagaan Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
DPR RI Desak Polda Jabar Usut Tuntas Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
BNPT Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Astana Anyar Jalankan Aksinya Secara 'Lone Wolf'