Minggu, 11 Juni 2023

Muhibah 'White Pigeon Bulgaria' 4: Rame-Rame Menyerbu Rumah Dracula

- Minggu, 4 Desember 2022 | 20:23 WIB
Rombongan 'White Pigeon Bulgari' saat kunjungan ke Kastil Ravadinovo. (Foto: Istimewa)
Rombongan 'White Pigeon Bulgari' saat kunjungan ke Kastil Ravadinovo. (Foto: Istimewa)

BULGARIA, kilat.com- Dracula tinggal di mana? Bisa di mana-mana. Di rumah tua, pepohonan rindang, atau bangunan-bangunan kosong yang ditinggal penghuninya.

Kami delegasi dari Jakarta di bawah bendera pakar intelijen dan Guru Besar di STHM dan STIN Prof AM Hendropriyono, ingin membuktikannya. Pilihannya ke kota Sozopol, 415 km dari Sofia, sekitar empat jam perjalanan darat. Tapi kami tak lagi dari Sofia, melainkan dari kota Plovdiv, kota kedua terbesar di Bulgaria.

Berkendara dua bus besar dan tiga kendaraan kecil rombongan meninggalkan Hotel Narmada, tempat kami menginap di kota Plovdiv. Berarak kendaraan melaju di atas highway dengan kecepatan tak lebih dari 100 km per jam, batas kecepatan maksimal yang dibolehkan. Tengah hari sampailah rombongan sebuah restoran di kawasan pinvgiran Laut Hitam Bargas untuk santap siang sebelum menuju ke Kastil Ravadinovo. Lokasinya tak jauh dari resto tadi.

Pemandangan dari luar bangunan ini, menyerupai istana zaman pertengahan. Tetapi jika masuk ke dalam suasana langsung berbeda. ‘Dia La’ adalah sebuah bangunan moden yang terletak tidak jauh dari bandar peranginan Sozopol di kampung kecil Ravadinovo, yang terletak berhampiran pantai Laut Hitam.

Kastil menjulang, megah, dan cantik, tampak saat kami memasuli halaman. Belum lagi saat masuk ke dalam, serempak sejumlah anggota rombongan ingin foto bersama. Pak Hendropriyono dan Bu Taty tak bisa menolak ajakan foto bareng itu.

Pemandangan di salah satu ruangan di Kastil Ravadinovo.
Pemandangan di salah satu ruangan di Kastil Ravadinovo. (Foto: Istimewa)

“Ayo berjajar di sini semua," ajak Pak Hendro sambil mengambil posisi di tengah. Ritual foto pun selesai. Anggota rombongan pun segera berbondong masuk dan berpencaran melihat isi bangunan modern berarsitektur kuno itu. Ya banyak ruangan di castel seluas 5000 m2 itu yang saling berhubungan. Tapi kesan angker sebagai rumah dracula yang ada di benak sungguh tak terasa.

Justru kami semua takjub dengan pemandangan isi kastil. Benda-benda antik bersanding dengan patung-patung simbol agama dan "power rangers".

Paduan antara suasana kuno dengan modern terasa. Ada kursi-kursi model kuno, guci-guci kecil dan pernak-pernik benda antik tertata rapi di dalam ruangan. Serta dengan interior dan warna-warni cat yang mencolok. Tampak juga berbagai tanaman segar tertata rapi. Yang menarik dan membanggakan; sebagian furnitur isi kastil itu didatangkan dari Indonesia.

Wajar kalau kemudian anggota rombongan berlarian menuju spot-spot yang “instagramable”. Riuh suasananya.

Baca Juga: Panglima TNI Terima Tanda Kehormatan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera Malaysia 2022

Bangunan yang dimulai konstruksinya pada tahun 1996 itu banyak mendapat penghargaan dari Bulgaria maupun sejumlah negara di Eropa dan lembaga-lembaga dunia sebagai destinasi wisata yang menarik. Arsitektur bangunan yang bagus, dan penataaan lingkungan yang prima.

Antara lain meraih Most visited tourist sight in Bulgaria, Gold and Silber Awatd by A Design  in Competition Italy, Certification of  Exvellence Trip Advisor, A Regular Member of United Nations International Tourism Associations of Professional Among the  Top 3 "Nest European Vastles" at Eden Network, dan First Place and Gold Price of ITB Shanghai.

Georgi Tumpalov sang owner yang kemarin menerima rombongan kami bercerita banyak, tentang castel yang dibangunnya itu. Sempat berbincang lama dengan Pak Hendropriyono, dan melayani anggota rombongan untuk berfoto.

Halaman:

Editor: Cendhy Vicky

Sumber: istimewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X