JAKARTA, kilat.com- Penyidik kepolisian mengungkap proses otopsi untuk menentukan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Pada saat kita otopsi yang terakhir, kita memperoleh berapa temuan dan harus diteliti di laboratorium, itu membutuhkan waktu yang cukup lama ya berapa minggu kita menanti," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Kamis.
Hengki mengungkapkan penyidik akan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam investigasi kasus tersebut agar tidak ada fakta dan petunjuk yang terlewatkan.
Baca Juga: Bukan Apokaliptik, Polisi Buka Suara Soal Teori VSED yang Disebut Penyebab Keluarga Kalideres Tewas Mengering
"Yakinlah bahwa kita tetap bekerja dan kita harus benar berhati-hati dalam melaksanakan ataupun mengungkap sebab maupun motif dari pada peristiwa ini," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan ada sejumlah investigasi yang berjalan paralel dalam menentukan penyebab kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang tersebut, antara lain proses otopsi, forensik digital dan psikologi forensik.
Hasil investigasi tersebut akan saling melengkapi untuk kemudian ditarik menjadi satu kesimpulan yang mengungkap motif dan penyebab kematiannya.
Baca Juga: Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi: Blender, AC dan Kulkas Dijual
"Mungkin bisa mengungkap ataupun justru mematahkan praduga yang selama ini kita tidak tahu," ujarnya.
Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.
Baca Juga: Polisi Dalami Indikasi Salah Satu Korban Sekeluarga Tewas Mengering di Kalideres Miliki Gangguan Kejiwaan
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.
Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.
Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.
Baca Juga: Update Kasus Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres: Ibu Sudah Jadi Mayat, Anak Masih Beri Susu-Sisir Rambut
Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.
Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.
Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.
Baca Juga: Tukang Sampah Kompleks Kalideres Ungkap Cerita Baru Sekeluarga Tewas Mengering
Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan.
Artikel Terkait
Polisi Temukan Mobil Keluarga Tewas di Kalideres, Dijual 10 Bulan Lalu
Pemeriksaan Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres Belum Tuntas, Tim Forensik Gabungan Turun Tangan
Update Kasus Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres: Ahli Forensik hingga Pakar DNA Turun Tangan
Polisi Temukan Bukti Penting Soal Meninggalnya Satu Keluarga di Kalideres
Kepolisian Dalami Profesi Satu Keluarga di Kalideres yang Tewas Misterius