JAKARTA, kilat.com- Komunitas Perempuan PUISI yang berdiri sejak 2016 Kembali mengadakan GELARAN dan diskusi setelah libur Panjang karena pandemi. Kali ini dengan tema “AKTOR dan Panggung†secara hybrid, daring melalui Instagram @perempuanpuisi_ dan luring di Dinamis Kafe-Depok akhir Agustus lalu.Â
Perempuan PUISI Mengundang sutradara dan AKTOR berpengalaman M Djunaedi Lubis sebagai narasumber untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada audiens yang hadir. Diskusi yang dipandu oleh Eka Ardhinie, mengarah kepada kebebasan AKTOR di atas panggung dan keharusan adaptasi AKTOR di segala situasi dan kondisi.Â
“AKTOR dan panggung adalah ekosistem, karena yang menyedihkan saat AKTOR tidak punya panggung. Semua elemen seharusnya saling bersinergi, AKTOR, panggung, penonton dan cerita. AKTOR adalah ujung tombak pertunjukan, bagaimana pesan dapat disampaikan agar diterima penoton. Artinya AKTOR ada karena penontonnya juga ada, kalau tidak ada penonton, ya AKTOR tidak akan ada,†jelas Ucog sapaan akrab M Djunaedi Lubis dalam sesi diskusi tersebut.Â
Lagi-lagi Ucog menyebutkan bahwa AKTOR juga harus tahu penontonnya siapa untuk meluaskan adaptasi apalagi dengan era pandemi, panggung para AKTOR berubah dan harus menyesuaikan. “Jangan terlalu kaku menghadapi kondisi seperti ini, AKTOR harus bisa beradaptasi. Tapi hal-hal berproses yang biasa dilalui oleh seorang AKTOR sebisa mungkin tidak hilang. Misalnya saat harus ‘manggung’ online, mereka yang sudah biasa tampil pasti memikirkan angle, sound, background-nya bagaimana, gradasi warnanya bagaimana, apakah make up nya sudah menarik atau tidak,†papar Ucog yang merupakan pelatih teater Tema Gunadarma itu.
Sementara itu narasumber kedua, Farhan Tegar Perkasa atau yang biasa disapa Eghan mengatakan kebebasan di panggung merupakan wujud hal-hal yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata. “Kita bisa jadi apa pun di atas panggung, sebebas-bebasnya, hal yang tidak direalisasikan dalam kehidupan sebenarnya, bis akita hadirkan di panggung, itulah kebebasan berekspresi sesungguhnya,†kata Egha founder komunitas Rumah di rumah itu.Â
Gelaran ini dimeriahkan beberapa komunitas seperti Teater Ras yang menampilkan dramatic reading, Tersajakkanlah dengan musikalisasi dan pembacaan PUISI, Rumah di Rumah yang tampil apik dengan PUISI dan nyanyi. Selain itu penampil PUISI seperti Dee Diana, Wahyu Toveng, Naeli Choeria, Saydah Lathifah, dan Vitri Fauziah. (yus)