Jumat, 9 Juni 2023

Tak Hanya Jusuf Kalla, Gus Dur Juga Pernah Wacanakan Buka Dialog dengan Israel Soal Palestina

- Rabu, 29 Maret 2023 | 12:00 WIB
Gus Dur pernah usulkan bua dialog dengan Israel soal Palestina. (Gusdurian.net)
Gus Dur pernah usulkan bua dialog dengan Israel soal Palestina. (Gusdurian.net)

KILAT.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut menyoroti polemik keikutsertaan timnas sepakbola Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. 
 
Menurut Jusuf Kalla, keikutsertaan Israel dalam ajang Piala Dunia U-20, justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk bisa membuka dialog dengan negara yang didirikan oleh bangsa Yahudi tersebut. 
 
Jusuf Kalla menilai, dengan menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U-20, Indonesia bisa menunjukkan peran aktifnya dalam memperjuangkan hak bangsa Palestina atas penjajahan Israel.
 
 
"Kalau Indonesia menerima kehadiran Israel di Piala Dunia U-20, justru menunjukkan peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina, melalui jalur dialog untuk perdamaian kedua pihak," katanya, dikutip Kilat.com dari HarianHaluan, Rabu 29 Maret 2023.
 
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini berpendapat, memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina, bisa dilakukan dalam kerangka perdamaian yang dijalin melalui dialog dan negosiasi.
 
Sehingga, melalui penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dapat menjadi ajang yang positif dalam memperkuat persahabatan antarnegara. Terlebih, saat ini tak banyak negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
 
 
"Selama ini yang punya hubungan diplomatik dengan Israel hanya Mesir, Jordan dan Turki," kata dia.
 
Wacana memperjuangkan pembebasan Palestina dari penjajahan Israel melalui pendekatan negosiasi sejatinya bukan barang baru. 
 
Menoleh jauh ke belakang, Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga sempat berencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
 
 
Dikutip Kilat.com dari laman NU Online, Gus Dur melakuan pendekatan persuasif ke Israel bukan berarti tidak mendukung kemerdekaan Palestina yang sudah digaungkan sejak kepemimpinan Sukarno.
 
Sebaliknya, justru cara itu bisa saja menjadi opsi dalam menciptakan kedamaian antar dua negara yang berseteru itu. 
 
Gagasan Gus Dur sederhana, Indonesia tidak mungkin bisa berperan dalam perdamaian Palestina dan Israel jika tidak menjalin hubungan diplomatik dengan kedua negara.
 
 
Selain itu, saat di bawah kepemimpinan Presiden Gus Dur, Indonesia punya kepentingan taktis. 
 
Dalam buku berjudul Damai Bersama Gus Dur disebutkan, terdapat dua alasan kenapa tokoh besar Nahdlatul ulama itu ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
 
Pertama, Gus Dur ingin memastikan kapitalis George Soros, yang keturunan Yahudi, tidak mengacaukan pasar modal. 
 
 
Kedua, dia ingin meningkatkan posisi tawar Indonesia di Timur Tengah, sebab selama itu Timur Tengah tidak pernah membantu Indonesia menghadapi krisis. 
 
Namun sayang jauh panggang dari api, rencana Gus Dus kala itu harus kandas si tengah jalan lantaran mendapat penolakan dari banyak pihak. (*) 

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X