Jumat, 9 Juni 2023

Kuliah Umum di Unika Medan, Hasto: Pancasila Angkat Harkat dan Martabat Wong Cilik!

- Rabu, 29 Maret 2023 | 02:30 WIB
Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto melakukan kuliah umum bertema Pancasila di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Katolik (Unika) St.Thomas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa, 28 Maret 2023. (Kilat.com/Sandy)
Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto melakukan kuliah umum bertema Pancasila di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Katolik (Unika) St.Thomas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa, 28 Maret 2023. (Kilat.com/Sandy)

KILAT.COM - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto melakukan kuliah umum bertema Pancasila di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Katolik (Unika) St.Thomas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa, 28 Maret 2023.

Dalam kuliah umumnya, Hasto menegaskan, pada dasarnya Pancasila adalah ideologi yang membebaskan dan bertujuan mengangkat harkat dan martabat wong cilik.

"Kalau bicara soal gagasan ideologi Pancasila yang digali oleh Bung Karno, pada dasarnya adalah ideologi yang membebaskan dan mengangkat harkat martabat wong cilik," ujar Hasto dalam kuliahnya yang juga diikuti ratusan orang lainnya lewat layanan daring.

Hasto selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP ini mengisahkan lahirnya Pancasila dimana Bung Karno dan parapendiri bangsa lainnya diminta merumuskan landasan Indonesia merdeka.

Baca Juga: Bacaan Surat At Tin dalam Tulisan Latin dan Arti, Bisa Dibaca saat Sholat Tarawih Ramadhan 2023

Lalu, Hasto menceritakan bagaimana seorang Soekarno muda telah terlebih dahulu menjalani hidup sebagai seorang pembelajar. Ia mencari jawaban atas pertanyaan kenapa Indonesia bisa terjajah ratusan tahun lamanya, padahal sejarah peradaban Indonesia sudah panjang.

Soekarno pernah bertemu seorang petani bernama Pak Marhaen. Dari situ ia menemukan kesadaran bahwa tata kehidupan yang menghisap dalam wujud penjajahan menjadi alasan kemiskinan Marhaen dan jutaan petani Nusantara lainnya.

Soekarno juga mempelajari sejarah dunia, seperti sejarah revolusi Prancis hingga proses kemerdekaan Amerika Serikat. Seluruh latar belakang tersebut yang kemudian menjadi bagian dari pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.

"Jadi bicara Pancasila bukan ideologi awang-awang, tapi ideologi membumi yang bertujuan membebaskan rakyat Marhaen lewat kekuasaan politik," ujar Hasto.

Baca Juga: Heran dengan Isi Surat Shane Lukas untuk David, Nong Andah: Kok Malah Dia yang Minta Didoakan?

Dari situ Bung Karno menyampaikan pidato lahirnya Pancasila. Hasto menjelaskan kelima prinsip Pancasila. Yakni ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang ingin membebaskan Indonesia dari berbagai belenggu penjajahan, persatuan Indonesia yang mengandung prinsip persamaan hak seluruh warga negara, prinsip musyawarah mufakat dan keadilan sosial.

Lalu jika sudah memahami Pancasila, mahasiswa harus apa? Hasto mengatakan Pancasila harus menjadi pengarah untuk masa depan.

Selain itu, mahasiswa bisa belajar dari proses Soekarno dan pendiri bangsa dalam membangun Indonesia.

"Soekarno adalah rakyat biasa. Tapi dia dibedakan karena punya daya imajinasi dan mimpi akan masa depan. Maka sekarang, menjadi mahasiswa artinya berani bermimpi untuk masa depan. Persiapkan diri anda dari sekarang menjadi pemimpin negarawan dalam seluruh aspek kehiduoan. Bagaimana anda mahasiswa bisa jadi daya gerak kemajuan bangsa," beber Hasto.

Halaman:

Editor: Saniatu Aini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X