Emak-Emak Mengadukan Nasibnya sebagai Calon PPAT Sambil Menangis, Hotman Paris: Presiden, Inilah Tangis...

KILAT.COM - Pengacara kondang dan tajir Hotman Paris mengunggah sebuah video yang berisi sejumlah emak-emak sedang mengadukan nasibnya sambil terisak-isak menangis, Minggu, 26 Maret 2023.

Dalam video yang direkam hotmanparisofficial itu, emak-emak mengaku sebagai calon Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) yang merasa diabaikan oleh Kementerian ATR dan Badan Pertanahan Nasional.

Di awal video Hotman Paris memberi prolog dengan mempersilakan emak-emak itu menyampaikan maksudnya.

"Suara Isak tangis warga yang pemerintahnya tidak memberikan kepastian hukum. Silakan Bu, ada apa?" ujar Hotman Paris sambil merekam aksi emak-emak itu dengan gawainya.

Baca Juga: Meutia Amanda Sebut Hidup Alshad Ahmad Selalu Diatur, Sampai soal Pasangan Juga Didikte

Salah seorang emak-emak berbaju merah dan berkerudung hitam yang tampaknya menjadi juru bicara itu pun buka suara seraya terisak-isak.

Dari ceritanya terungkap, sejumlah emak-emak itu adalah calon Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) yang sudah dinyatakan lulus tes oleh Kementerian ATR dan BPN. Namun mereka belum menerima penempatan wilayah praktik.

"Saya calon PPAT yang sudah lulus tapi saya tidak mendapat wilayah. Nilai saya 100. SK kelulusan belum diberikan," ungkapnya.

"Anda disuruh ujian. Cuma disuruh menunggu dan menunggu," Komentar Hotman Paris yang tampak tampil santai mengenakan jeans dan t-shirt.

Baca Juga: Hidup Mewah Sang Istri Jadi Malapetaka Suami, Pejabat Kemenhub Rizky Alamsyah Harus Dinonaktifkan Sementara!

Menurut emak-emak itu, sejak Desember mereka sudah bersurat sebanyak enam kali kepada Kementerian ATR dan BP untuk menanyakan nasibnya. Tapi tidak ada tanggapan. Karena itu kemudian pada pada 16 Maret 2023 lalu mereka berdemo.

"Semua persyaratan sudah dipenuhi. Biaya yang sudah kami keluarkan banyak. Biaya resmi hanya Rp 1, 1 Juta," tuturnya.

Sebagai orang daerah mereka merasa kesulitan selama mengurus masalahnya di Jakarta. "Karena kekurangan biaya kami menginap di mesjid," kata emak-emak itu dengan suara isakan yang makin keras.

Setelah emak-emak selesai mengadukan nasibnya, Hotman Paris memberi narasi penutup seperti ini: