Senin, 29 Mei 2023

Keluarga Ungkap Poin-poin Kejanggalan Kematian Bripka Arfan Saragih di Samosir, Begini Penjelasannya

- Selasa, 21 Maret 2023 | 18:29 WIB
Bripka Arfan Saragih. (Kilat.com/Sandy)
Bripka Arfan Saragih. (Kilat.com/Sandy)

KILAT.COM - Kasus anggota Satuan Lantas Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih yang bertugas di UPT Samsat Pangururan yang tewas diduga meminum racun sianida usai ketahuan menggelapkan uang pajak Rp 2,5 miliar, terus bergulir.

Keluarga korban Bripka Arfan Saragih merasa curiga bahwa korban bukan bunuh diri, tetapi mengarah ke dugaan dibunuh.

Kuasa hukum keluarga, Fridolin Siahaan menjelaskan, kecurigaan yang dimaksud diantaranya soal pemesanan racun sianida melalui handphone korban yang disebut terjadi pada tanggal 23 Januari 2023.

Sedangkan di saat yang sama, handphone milik korban disita Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

Baca Juga: Sensen Ternyata Tahu Dalang Penyebar Gosip Raffi Ahmad dengan Mimi Bayuh: Itu Lagi…

"Kami minta pendalaman siapa yang memesan itu karena Hp tersebut telah disita oleh Kapolres tanpa sebab dan alasan. Tanpa ada surat penyitaan dan lainnya," ujar Fridolin dalam keterangannya, Selasa, 21 Maret 2023.

Berdasarkan keterangan yang diterima dalam konferensi pers pekan lalu di Polres Samisir, racun sianida itu dipesan secara online dari Bogor, Jawa Barat.

Kemudian racun tiba pada tanggal 30 Januari 2023 atau 7 hari setelah pemesanan. Bahkan racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan pada pukul 21.49 WIB.

"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," ungkapnya.

Baca Juga: Berkas AG Telah Lengkap dan Segera Disidang di PN Jaksel, Kajari: Kita Nyatakan Tidak Ada Diversi

Kejanggalan lainnya, kata Fridolin, ketika Kapolres Samosir menyampaikan saat keterangan pers bahwa racun sianida tidak diketahui dari mana.

Sedangkan tim digital forensik menemukan riwayat pencarian google pencarian racun.
Karena merasa janggal, keluarga mendesak agar polisi membuktikan bahwa racun merupakan milik Bripka Arfan Saragih dengan mengirim bukti pesanan online.

Sampai akhirnya pada 20 Maret 2023 munculah pernyataan kalau racun dibeli dari Bogor melalui handphone korban.

Lalu kecurigaan bekas luka memar yang dialami korban. Keluarga sempat melihat sejumlah luka tak wajar.

Halaman:

Editor: Saniatu Aini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X