Diminta Jelaskan Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD Tunggu Undangan DPR: Saya Siap…

KILAT.COM - Mahfud MD akhrinya kembali bersura soal janjinya yang akan membongkar transaksi janggal Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Awalnya, Mahfud MD mengaku tak bisa membahas transaksi janggal tersebut secara langsung karena sedang berada di Australia.

“Minta maaf, saya sedang di Australia. Tak etis berkomentar dan berpolemik dari luar negeri atas apa yang terjadi di dalam negeri,” kata Mahfud MD dikutip dari akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Jumat 17 Maret 2023.

Kini, Mahfud MD dikonfirmasi telah kembali dari Australia. Lewat unggahan di Instagram miliknya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia itu terlihat menagih undangan DPR untuk membahas masalah ini.

Baca Juga: Istri Sekda Provinsi Riau SF Haryanto Pakai Tas Hermes Mini Kelly Saat Liburan ke Milan, Intip Harganya!

“Di sejumlah media, diberitakan DPR akan meminta saya utk jelaskan soal transaksi mencurigakan 300 T di Kemenkeu,” tulisnya seperti yang dikutip Kilat.com dari Instagram @mohmahfudmd, Sabtu, 18 Maret 2023.

Diakuinya, kini ia sudah siap untuk menjelaskan soal daftar transaksi terkait dugaan pencucian uang Rp300 triliun di Kemenkeu

“Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp300 T,” tegas Mahfud MD.

Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia ini dengan tegas tak akan main-main dengan masalah ini dan menurutnya masalah ini sebaiknya dibahas secara adil serta terbuka di DPR.

Baca Juga: Pengacara Mario Dandy Satriyo Beri Klarifikasi Terkait Laporan APA, Kombes Pol Trunoyudo: Tetap Kita...

“Masalah ini memang lbh fair dibuka di DPR. Sy tdk bercanda tentang ini,” tukas dia lagi.

Dalam cuitan di akun Twitternya, Mahfud MD sempat bingung dengan transaksi janggal di Kemenkeu ini, yang disebut Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bukan termasuk tindakan pencucian uang atau korupsi.

“Ada transaksi mencurigakan 300T tapi itu bukan korupsi dan itu juga bukan pencucian uang. Lah, uang apa?,” tanya Mahfud MD dalam cuitannya.

Saat memberi tanggapan soal ini untuk pertama kalinya, dirinya mengaku tak bisa membuka soal transaksi janggal tersebut, karena ia memiliki data kuantitatif yang valid, yang sudah disampaikan ke Kemenkeu.