Rabu, 22 Maret 2023

Amini Tudingan Bupati Meranti, Faizal Assegaf: Kemenkeu Isinya Para Iblis, Kini Terbukti!

- Jumat, 17 Maret 2023 | 16:07 WIB
Faizal Assegaf yang ingin Sri Mulyani ditangkap. (Kolase Twitter/ @faizalassegaf/ Instagram/ @smindrawati)
Faizal Assegaf yang ingin Sri Mulyani ditangkap. (Kolase Twitter/ @faizalassegaf/ Instagram/ @smindrawati)

KILAT.COM - Kritikus Faizal Assegaf menyoroti transaksi janggal mencapai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Menurut Faizal Assegaf, terbongkarnya transaksi tidak wajar dengan nilai fantastis tersebut menjadi bukti jika pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil bukan isapan jempol.

Faizal Assegaf mengamini pernyataan yang sempat dilontarkan Muhammad Adil, bahwa Kemenkeu memang dihuni para iblis.

Pernyataan tersebut diunggah di akun Twitter pribadi Faizal Assegaf, dikutip Kilat.com pada Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Kajati Tawarkan Restorative Justice, Kuasa Hukum David: Tidak Masuk Akal!

"Tuduhan Kementerian Keuangan isinya para iblis, kini terbukti," cuitnya melalui akun @faizalassegaf.

Mantan aktivis 98 itu menuturkan, kemenkeu memang dipenuhi iblis usai munculnya aneka skandal besar yang melibatkan belasan ribu oknum pegawainya dan berujung terbongkarnya kasus 300 triliyun.

Terbongkarnya transaksi janggal dengan jumlah fantastis dan melibatkan banyak oknum, menurut Faizal merupakan bencana serius di Indonesia.

"Rangkaian fakta tersebut ada bencana serius bagi kehidupan bernegara dan sengaja dibiarkan," imbuhnya.

Baca Juga: Pamer Gaya Hidup Mewah, Istri Brigjen Pol Endar Priantoro Plesiran ke Luar Negeri Sewa Helikopter

Diberitakan sebelumnya, Bupati Meranti Muhammad Adil pernah mengungkap bobroknya Kemenkeu, bahkan ia menyebut Kemenkeu itu isinya iblis semua.

Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Adil pada saat Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daera se-Indonesia pada Kamis, 8 Desember 2022.

Muhammad Adil protes keras terkait pembagian dana bagi hasil (DBH) di wilayah Meranti. Menurutnya jumlah uang yang diperoleh pihaknya tidak sesuai dengan minyak yang diambil di Kepulauan Meranti.

Protes tersebut bermula saat adanya penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) di Provinsi Riau yang berimbas juga pada wilayah kewenangannya.

Halaman:

Editor: Yuliyanti Anggraeni

Sumber: Twitter @faizalassegaf

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X