Kamis, 8 Juni 2023

Arti dan Makna Doa Sujud Syukur yang Ditulis Ayah David di Akun Twitternya, Ternyata Ini Keutamaannya

- Rabu, 15 Maret 2023 | 19:07 WIB
David Masih Terbaring Belum Sadar (Twitter @seeksixsuck)
David Masih Terbaring Belum Sadar (Twitter @seeksixsuck)

Baca Juga: Jonathan Latumahina Bagikan Kondisi Terkini David dengan Balutan Perban di Kepala

1. Jika seorang hamba sudah merasa dan menganggap dirinya sangat hina di sisi Allah swt, maka tampak baginya kemuliaan dan keluhuran Allah;

2. Jika seorang hamba sudah merasa dirinya dan semua makhluk tidak ada yang memiliki daya apapun, maka akan tampak baginya kekuasaan Allah;

3. Jika sikap tawadhu’ (rendah) sudah ada dalam jiwa seseorang, maka akan tampak baginya sifat kibriyâ’ (kebesaran-kesombongan) Allah;

4. Jika seorang hamba sudah menganggap dirinya sangat membutuhkan Allah, maka akan tampak baginya sifat kaya dari Allah;

Baca Juga: Jonathan Latumahina Unggah Kondisi David dengan Kepala Diperban, Netizen: Seperti Habis…

5. Ketika seorang hamba sudah meyakini setiap sesuatu akan musnah selain Allah, maka akan sangat tampak baginya sifat kekal Allah swt.

Adapun makna pujian, ‘alhamdulillah’ pada redaksi tasbih di atas adalah menetapkan segala pujian kepada Allah swt, serta wujud pengakuan dengan bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan tanpa bisa dihitung jumlahnya.

Menurut Sayyid Muhammad, makna ini adalah makna hakikat atau esensialnya. Artinya, jika ditemukan nikmat yang oleh Allah diberikan melalui jalur manusia, atau bahkan semua nikmat memang dari jalur demikian, maka itu adalah pemberian nikmat secara majaz.

Sebab itu, ungkapan syukur saat itu kepada pemberi, sejatinya adalah bersyukur kepada Allah swt.

Baca Juga: Identitas Pemberi Air Zam-zam David Terbongkar, Bukan Teman dan Tak Kenal Jonathan Latumahina Tapi Peduli

Sementara makna ‘lâ-ilâha illallâh adalah melepas semua kemusyrikan, ikhlas mentauhidkan Allah swt, dan menetapkan yang menjadi “Tuhan” hanya Allah, sejak zaman azâli dan selamanya.

Selanjutnya, Sayyid Muhammad mengatakan adapun makna ‘Allahu akbar’ adalah menetapkan sifat kebesaran hanya bagi Allah ta’ala semata. (Muhammad bin ‘Ali, al-Wasâ-ilusy Syâfi’ah fil Adzkârin Nâfi’ah wal Aurâdil Jâmi’ah, [Yaman: Maktabatul Ahqâf, cetakan pertama: 2001], halaman 48).

Menurut Sayyid Muhammad, menetapkan sifat kebesaran atau kesombongan bagi Allah menunjukkan bahwa tidak ada yang layak untuk sombong selain-Nya.

Artinya, segala kebaikan dan segala perbuatan ibadah tidak ada yang layak untuk dijadikan kesombongan, karena hakikatnya kesombongan hanya pantas bagi Allah, sebagaimana diakui dengan mengucapkan kalimat “allahu akbar”.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X