KILAT.COM - Isu bergelimang hartanya para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan khususnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai membuat Joyada Siallagan selaku Presiden IKHAPI angkat bicara.
IKHAPI sendiri adalah Ikatan Kuasa Hukum dan Advokat Pajak Indonesia yang mempunyai visi dan misi untuk menegakkan hukum pajak berkeadilan.
Menanggapi isu di lingkungan Ditjen Pajak ini, Presiden IKHAPI Joyada Siallagan menceritakan kondisi perpajakan Indonesia menurut pengalamannya.
"Ada yang namanya kongkalikong antara wajib pajak dan oknum pajak," kata Joyada Siallagan dikutip Kilat.com dari kanal Youtube Kompas TV 15 Maret 2023.
Seperti sudah menjadi hal lumrah, kongkalikong antara oknum pegawai pajak dan wajib pajak ini sudah berlangsung sejak lama.
"Sebenarnya sejak saya jadi konsultan pajak itu, sejak 1999, itu sudah sering terjadi," kata Presiden IKHAPI ini melanjutkan ceritanya.
Tidak sedikit uang yang seharusnya masuk ke kas negara malah berakhir ke kantong pribadi para oknum. Tak tanggung-tanggung, nilainya bisa sampai miliaran dari satu wajib pajak saja.
Melihat fakta ini, para oknum pegawai pajak tersebut harus pandai menyembunyikan sejumlah uang haramnya supaya tidak menimbulkan citra buruk di mata publik.
Salah satu cara untuk mengalirkan harta haram ini adalah dengan membelanjakan barang-barang mewah, baik untuk dirinya maupun keluarganya.
Perilaku bermewah-mewahan ini setidaknya sudah disaksikan publik pada kasus Rafael Alun Trisambodo dan Andhi Pramono.
Menurut Joyada Siallagan, cara para oknum menyembunyikan aliran uang haramnya sebenarnya bisa dibilang tidak begitu rapi.
Negara dengan segala aparatur dan lembaganya, seharusnya bisa dengan mudah mendeteksi kejanggalan harta kekayaan para oknum pegawainya.
Artikel Terkait
Pasca Sri Mulyani Gelar Press Statement, Bursok Anthony Marlon Berikan Dua Poin Penting Ini Sebagai Koreksi!
Sri Mulyani Singgung Laporan Investasi Bodong, Bursok Anthony Marlon Meradang: Bukan Investasi Tapi PT Bodong
Sri Mulyani Rangkap 30 Jabatan Tapi Gaji Hanya Satu, Natalius Pigai Naik Pitam: Jangan Bodohi se-Indonesia!
Natalius Pigai Kritik Rangkap Jabatan Sri Mulyani: Jangan Bodohi Masyarakat se-Indonesia
PPATK Sambangi Kantor Sri Mulyani untuk Bahas Transaksi Janggal Rp300 Triliun Kemenkeu: Kami Buka Diskusi..