Sebagaiman diketahui, sebelumnya Mahfud MD mengungkapkan bahwa sejak 2009, laporan dari PPATK tersebut tidak pernah digubris atau ditindaklanjuti.
“Terkait data PPATK Rp300 triliun transaksi mencurigakan, sampai siang ini saya belum pernah menerima data dari PPATK,” ujarnya dikutip dalam unggahan @smindrawati, Sabtu, 11 Maret 2023.
Adapun, Sri Mulyani justru mengungkapkan bahwa laporan yang dirinya ketahui berupa informasi PPATK ke Inspektorat Jenderal (itjen) Kemenkeu sejak 2007 hingga 2023 total berjumlah 266 menyangkut 964 pegawai.
Sebanyak 185 informasi tersebut merupakan atas permintaan itjen dan 81 inisiatif PPATK.
Dari informasi tersebut, 352 pegawai menerima hukuman disiplin (126 kasus).
86 kasus dilakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket), 16 kasus dilimpahkan ditindaklanjuti aparat penegak hukum.
Adapun sebanyak 31 kasus tidak dapat ditindaklanjuti karena pegawai pensiun, tidak ada informasi atau menyangkut pegawai nonKemenkeu.
Sementara sisanya tidak disebutkan oleh Sri Mulyani.
“Kemenkeu saat ini sedang menginvestigasi 69 pegawai yang beresiko tinggi untuk dilakukan tindakan disiplin sesuai pelanggaran mereka. Saya minta Itjen Kemenkeu menyampaikan ke publik perkembangan investigasinya,” katanya. (*)
Artikel Terkait
Bursok Anthony Marlon Bantah Statement Menkeu Sri Mulyani Terkait Pengaduannya: Bukan Investasi Bodong!
Pasca Sri Mulyani Gelar Press Statement, Bursok Anthony Marlon Berikan Dua Poin Penting Ini Sebagai Koreksi!
Sri Mulyani Singgung Laporan Investasi Bodong, Bursok Anthony Marlon Meradang: Bukan Investasi Tapi PT Bodong
Sri Mulyani Rangkap 30 Jabatan Tapi Gaji Hanya Satu, Natalius Pigai Naik Pitam: Jangan Bodohi se-Indonesia!
Natalius Pigai Kritik Rangkap Jabatan Sri Mulyani: Jangan Bodohi Masyarakat se-Indonesia