Pasca Kasus Mario Dandy Satriyo, Sikap Emosional Sri Mulyani Jadi Sorotan saat Wawancara di Kick Andy

KILAT.COM - Paca kasus penganiayaan David oleh anak mantan Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo, Menkeu Sri Mulyani terus menjadi sorotan publik.

Cuplikan video saat diwawancara dalam acara Kick Andy, netizen menyoroti sikap Sri Mulyani yang emosional menjawab pertanyaan terkait Pajak, kasus penganiayaan dan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo.

Dalam cuplikan video yang diunggah akun tiktok @owners Bakso Presiden itu, Kick Andy meminta tanggapan Sri Mulyani terkait ada gerakan boikot Pajak, sebab karena uang Pajak dipakai oleh petugas Pajak untuk bermewah-mewahan.

Baca Juga: Berapa Nominal Saham Ernie Meike Torondek Istri Rafael Alun Trisambodo yang Disimpan di 2 Perusahaan?

Tak tunggu waktu lama, Sri Mulyani langsung menjawabnya. Ia mengatakan, dirinya akan mengumumkan kepada masyarakat apa yang dilakukaknnya saat menjadi Menkeu.

“ini bukan saya pribadi ya, ini institusi Kementerian Keuangan,” ujar Sri Mulyani sebagaimana dikutip Kilat.com, Senin, 13 Maret 2023.

Andy tampaknya heran dan menanyakan kenapa Sri Mulyani emosional menjawab pertanyaanya.

Baca Juga: Tunjukkan Keberanian Melawan Mario Dandy Saat Rekonstruksi Kasus Penganiayaan, Shane Lukas: Bukan Saya Pak!

“Dalam kasus ini anda menjelaskan dengan nada agak tinggi, anda kan selama ini dikenal keras memegang prinsip, tegas bahkan ada yang bilang Sri Mulyani itu wanita bersih,” ujarnya.

“Tapi dalam kasus ini kenapa Anda tampak emosional? Apa yang istimewa dari kasus ini dan berbeda dengan tantangan-tantangan yang lebih besar yang pernah anda hadapi di menteri keuangan?” tanya Andhy.

Sri Mulyani menuturkan, triger dari persolan di Kemenkeu adalah kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo yang tidak lain merupakan anak Dirjen Pajak.

Baca Juga: Dahnil Anzar Semringah Nikmati Resepsi Bareng Muna Soraya di Medan Meski Aib Dibongkar Heni Novitasari

Kata dia, jika tidak emosi melihat penganiayaan tersebut maka dirinya bukan manusia atau seorang ibu.

“Pemicunya adalah masalah penganiyaan seorang anak dianiaya. Kebetulan anak yang menganiaya adalah anak dari direktorat jenderal Pajak, kalau emosi saya tidak tersulut melihat penganiayaan itu saya ndak manusiawi dan saya bukan seorang ibu dalam hal ini,” ucapnya.