Minggu, 28 Mei 2023

Dulu, Bupati Meranti Muhammad Adil Pernah Sebut Pejabat Kemenkeu Isinya Iblis, Ini Pernyataan Lengkapnya

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 11:02 WIB
Muhammad Adil Bupati Meranti (instagram.com/muhammad_adil_riau)
Muhammad Adil Bupati Meranti (instagram.com/muhammad_adil_riau)

Baca Juga: Mencuat Transaksi Janggal 300 Triliun di Kemenkeu, Rizal Ramli Beri Pesan Menohok untuk Sri Mulyani: Payah!

Tapi alasannya Kementerian Keuangan mintanya malah online, online, online.

Kalau dituntut pendapatannya bertambah, untuk kami sudah bertambah cukup besar. Kami ngadu ke Kemendagri kok bisa offline. Terima kasih ke Pak Mendagri karena menerima kami.

Tapi kalau di Kemenkeu susahnya tidak ketulungan. Saya di 2022 dapat dana bagi hasil Rp114 miliar.

Waktu itu hitungannya US$60 per barel di perencanaan pembahasan APBD 2022. Tahun 2023, pembahasan APBD kami dapat. Mengikuti nota pidato Pak Presiden Agustus lalu, 1 barel USS100 .

Kemarin waktu lewat zoom dengan Kemenkeu, (mereka) tidak bisa menyampaikan dengan terang. Setelah didesak-des k baru menyampaikan dengan terang soal US$100 ribu per barel.

Baca Juga: Heboh Kekayaan Tak Wajar Pejabat Kemenkeu, Tagar Sri Mulyani Mundur Jadi Trending di Twitter

Sampai ke Bandung saya kejar orang Kemenkeu juga tidak dihadiri yang kompeten. Yang hadir waktu itu staf tidak tahu lah. Sampai waktu itu saya ngomong, 'Ini orang keuangan isinya setan atau iblis'.

Hari ini saya kejar bapak saya mau tahu kejelasannya apakah penyusunan APBD 2023 pakai asumsi US$60, US$80 seperti yang bapak sampaikan atau US$100 seperti di pidato bapak Jokowi.

Yang benar mana. Ini ada 3 saya cermati tadi. Perlu diketahui, minyak di Meranti naik besar sekali. Minyak tahun ini 13 sumur dibor, untuk 2023 tambahannya 19 sumur. Berarti Meranti targetnya 2023, 9.000 barel per hari.

Jadi kalau seandainya kami naik, tapi penghasilannya besar turun, saya mengharap bapak keluarkan surat penghentian pengeboran minyak di Meranti.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Transaksi Janggal 300 Triliun di Lingkungan Kemenkeu, Netizen: Kejahatan yang Extraordinary!

Jangan diambil lagi minyak di Meranti. Tidak apa-apa, kami masih bisa makan daripada uang kami dihisap.

Pak Luky perlu Anda ketahui, kami di Riau 25,68 persen masyarakatnya miskin plus ekstrim. Yang termiskin terbanyak di Riau itu ada di Meranti. Tapi kok teganya minyak, duit kami tidak diberikan.

Bagaimana cara perhitungannya ya tidak pas. Hampir 8.000 barel per hari. Mulai bulan 6 semenjak konflik Rusia-Ukraina, harga minyak naik tapi kok DBH turun.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X