Jumat, 24 Maret 2023

Mahfud MD Ungkap Transaksi Janggal 300 Triliun di Lingkungan Kemenkeu, Netizen: Kejahatan yang Extraordinary!

- Jumat, 10 Maret 2023 | 07:00 WIB
Netizen komentari transaksi janggal yang diungkap Mahfud MD. (Instagram @mohmahfudmd)
Netizen komentari transaksi janggal yang diungkap Mahfud MD. (Instagram @mohmahfudmd)

KILAT.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap adanya pergerakan transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dijelaskan Mahfud MD, pergerakan transaksi janggal dan tak wajar mencapai Rp300 triliun tersebut sebagian besar berada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai dengan melibatkan sebanyak 460 orang.

“Sudah dapat laporan pagi tadi, ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” ungkap Mahfud MD dikutip Kilat.com dari Antara, Kamis, 9 Maret 2023.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yaitu Mahfud MD menyebut, nilai Rp300 triliun tersebut merupakan akumulasi sejak tahun 2009 hingga 2023.

Baca Juga: Detik-Detik Video Rumah Warga Hanyut Terbawa Banjir Bandang di Lahat Sumatera Selatan

Sejak 2009, lanjutnya, transaksi tak wajar itu tidak segera mendapat respons hingga akhirnya menumpuk dan baru terungkap usai mencuatnya kasus harta janggal Rafael Alun Trisambodo.

"Kadang kala respons itu muncul sesudah menjadi kasus kayak yang Rafael. Rafael itu menjadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan tapi kok didiemin gitu, baru sekarang bisa dibuka," kata Mahfud.

Terungkapnya transaksi janggal dengan nilai fantastis di lingkungan Kemenkeu disorot Munir Timur, aktivis Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Lewat akun Twitternya, @Munir_Timur, mengatakan jika transaksi janggal terbukti benar maka hal ini bakal menjadi kejahatan yang extraordinary alias skandal luar biasa.

Baca Juga: Profil Andhi Pramono Kepala Bea Cukai Makassar yang Harta Kekayaanya Jadi Sorotan

"Jadi selama ini terjadi shortfall realisasi pajak itu terkait dengan praktek fraud di tubuh @DitjenPajakRI dan Bea & Cukai? Omg! Jika benar-benar terjadi fraud di tubuh @KemenkeuRI, maka ini sungguh kejahatan yang extraordinary!," tulisnya.

Munir Timur pun membeberkan serangkaian kasus skandal fraud dengan nilai luar biasa yang terjadi saat kepemimpinan Presiden Megawati dan Presiden Joko Widodo akan Jokowi.

"Di era Megawati ada skandal BLBI, di era Jokowi ada skandal Jiwasraya, Asabri dan sekarang skandal pajak. Dua rezim merah dengan skandal fraud paling fantastis!" tandasnya.

Unggahan takarir Munir Timur tersebut seketika mendapat berbagai respon dan komentar warganet.

Halaman:

Editor: Yuliyanti Anggraeni

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X