KILAT.COM – Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo ditangkap pihak kepolisian atas kasus robot trading ATG.
Pihak kepolisian menangkap Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo atas kasus robot trading ATG (Auto Trade Gold).
Informasi yang didapat bahwa Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo ditangkap pihak kepolisian pada siang ini, Rabu 8 Maret 2023.
Penangkapan Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo disampaikan oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.
“Ya benar, WK telah ditahan dan diamankan di Polresta dalam kasus perkara robot trading ATG” ucap Kombes Pol Budi Hermanto seperti yang dikutip Kilat.com dari PMJ News pada tanggal 8 Maret 2023.
Crazy Rich Wahyu Kenzo saat ini ditahan di Mapolresta Malang Kota.
Lebih lanjut, Kombes Pol Budi Hermanto juga memastikan bahwa penangkapan dari Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo, siap dirilis oleh Polda Jawa Timur.
Perlu diketahui bahwa kasus dugaan penipuan terkait robot trading ATG yang dikelola oleh PT PBB telah resmi dilaporkan ke pihak Bareskrim Polri.
Kasus penipuan robot trading ATG yang dilakukan oleh Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo turut menjadi sorotan publik.
Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo yang selama ini dikenal sebagai bos trading ATG, faktanya sekarang telah di tangkap oleh pihak kepolisian di Polda Jatim.
Dari hasil penangkapan Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo, terkuak juga bahwa jumlah korban dari kasus robot trading ATG yang ia lakukan mencapai 100 orang lebih.
Menurut laporan, jumlah korban dari kasus robot trading ATG yang dilakukan oleh Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo berjumlah 141 investor.
Artikel Terkait
Pantes! Ternyata Ini Penyebab Sri Mulyani Tak Gubris Laporan Bursok Anthony Marlon Soal Tindak Pidana Pajak
Bursok Anthony Marlon Tegaskan Terus Perjuangkan Laporannya ke Sri Mulyani Meskipun Keselamatan Jadi Taruhan
Waduh! Vanessa Mantu Rafael Alun Trisambodo Sempat Diisukan Jadi Orang Ketiga di Hubungan Devano-Naura
Resmi Kementerian Keuangan Melakukan Pemecatan Terhadap Rafael Alun Trisambodo
Kemenkeu Pecat Rafael Alun Trisambodo dari ASN, Gaya Hidup Mewah dan Konflik Kepentingan Jabatan Jadi Penyebab