Sri Mulyani Ketahuan Bohong, Bursok Anthony Baru Tahu Kalau Laporannya Masih di Intelijen Perpajakan Bukan OJK

KILAT.COM - Bursok Anthony Marlon akhirnya diminta untuk terbang ke Jakarta dalam rangka memberikan keterangan lanjutan atas laporannya yang ditujukan kepada Sri Mulyani.

Laporan Bursok Anthony yang dimaksud adalah tentang suatu tindakan yang terindikasi kuat merugikan negara hingga triliunan rupiah. Menurut Bursok Anthony, tindakan ini melibatkan Dirjen Pajak dan Sri Mulyani juga.

Momen viralnya Kemenkeu dan DJP dimanfaatkan Bursok Anthony untuk menarik perhatian Sri Mulyani atas laporannya yang sudah hampir 2 tahun tak ada tindak lanjut.

Bursok Anthony yang merupakan Kepala Subbag di Kantor Kanwil DJP Sumatera Utara II tiba di Jakarta pada Jumat, 3 Maret 2023.

Baca Juga: Ini Ketentuan Zakat Puasa Lengkap dengan Rukun, Syarat Wajib dan Harta yang Dianjurkan untuk Dizakati

Ada beberapa poin hasil pertemuan di Jakarta ini.

Di antaranya adalah pernyataan dari Direktorat Intelijen Perpajakan tentang sulitnya tindak lanjut untuk dilaporkan. Pasalnya, perusahaan yang dilaporkan oleh Bursok Anthony adalah PT Bodong.

Kedua, Direktorat Intelijen Perpajakan meminta solusi dari Bursok Anthony untuk menyelesaikan laporannya sendiri.

Ketiga, Direktorat Intelijen Perpajakan juga meminta bukti tambahan dari Bursok Anthony untuk bisa mempermudah tindak lanjut dari laporan Bursok Anthony.

Baca Juga: Jadi Kuasa Hukum Teddy Minahasa, Hotman Paris Beberkan Alasannya: Andaikan Putrimu yang jadi Korban...

Namun, salah satu informasi yang cukup mencengangkan bagi Bursok Anthony adalah ternyata pengaduan tanggal 27 Mei 2021 masih berada di Direktorat Intelijen Perpajakan selama ini. Status laporannya adalah disimpan untuk sementara waktu.

Hal ini bertentangan dengan apa yang disampaikan Sri Mulyani. Menkeu sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa pengaduan Bursok Anthony sudah dilimpahkan ke OJK.

Informasi yang berbeda-beda ini membuat Bursok Anthony mengira ada hal yang tidak beres.

Bursok Anthony bahkan dengan berani menduga bahwa Sri Mulyani terlibat dalam menutupi kasus korupsi yang merugikan negara