Minggu, 26 Maret 2023

Cek Jadwal Puasa Ramadhan 2023 Versi Muhammadiyah dan NU dan Kapan Sidang Isbat 1444 Hijriah?

- Rabu, 8 Maret 2023 | 14:48 WIB
Ini Jadwal Puasa Muhammadiyah dan NU untuk Ramadhan 2023. (Sumber : Pixabay)
Ini Jadwal Puasa Muhammadiyah dan NU untuk Ramadhan 2023. (Sumber : Pixabay)

KILAT.COM - Jadwal puasa Ramadhan 2023 menurut Muhammadiyah dan NU diketahui sudah keluar dan ditetapkan.

Keputusan Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023 menurut Kalender Masehi.

Mulai tanggal tersebut, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan Ibadah puasa Ramadan 2023.

Bulan Suci Ramadan ini biasanya selalu disambut meriah oleh seluruh umat muslim di dunia, termasuk Indonesia. Maka tak heran, Jadwal puasa Ramadan 2023 laris dicari warganet.

Baca Juga: Tsamara Amany Blak-blakan Ungkap Jagoannya di Pilpres 2024, Puji Sosok Negarawan Sejati

Pada bulan Maret 2023 ini, selain berpuasa, para Muslimin pun berharap mendapatkan limpahan berkah dari Allah SWT khususnya saat malam lailatur qadar.

Walaupun begitu, dalam Kalender Hijriah sudah tertera waktu pelaksanaan bulan suci dan Hari Raya Idul Fitri, namun acap kali terdapat perbedaan yang terjadi antara jadwal puasa Ramadan 2023 Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama).

Pasalnya yang memiliki hak penetapan Bulan Ramadan di Indonesia dimiliki oleh Kemenag (Kementerian Agama) dengan bantuan saran dan rekomendasi aliran atau organisasi keagamaan, termasuk Muhammadiyah dan NU.

Ya, sayangnya, seringkali timbul perbedaan pendapat meskipun telah dilaksanakan sidang isbat. Metode yang umum digunakan adalah rukyatul hilal (melihat peredaran bulan) dan hisab (menghitung peredaran bulan).

Baca Juga: Profil Vanessa Veronica, Istri Christofer Dhyaksa Darma dan Mantu Rafael Alun Trisambodo yang Masih 19 Tahun

Ini Jadwal puasa Ramadan 2023 Lengkap baik Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama)

Dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id, untuk menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal, Muhammadiyah memakai perhitungan peredaran bulan (hisab) atau disebut sebagai hisab hakiki wujudul hilal.

Ide tersebut dipelopori Wardan Diponingrat berdasarkan Alquran Surah Yasin ayat 39-40, hadits, konsep fiqih, dan ilmu astronomi.

Di mana matahari tenggelam lebih dahulu dibandingkan dengan bulan walau hanya kurang semenit.

Halaman:

Editor: Davina Aulia Sekar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X