Jumat, 24 Maret 2023

Badan Geologi Analisa Penyebab Tanah Longsor di Natuna: Berdasarkan Peta Geologi Regional Natuna...

- Rabu, 8 Maret 2023 | 09:55 WIB
Penyebab tanah longsor di Natuna. (Pixabay)
Penyebab tanah longsor di Natuna. (Pixabay)
KILAT.COM – Satu kampung tertimbun tanah akibat bencana longsor di Kecamatan Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
 
Bencana longsor ini terjadi di Serasan dan Serasan Timur, Natuna pada hari Senin, 6 Maret 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.
 
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Natuna pada hari Selasa, 7 Maret 2023, korban tewas akibat longsor ini kini berjumlah 12 orang dan semuanya sudah berhasil diidentifikasi.
 
 
43 orang masih dinyatakan hilang akibat longsor di Natuna ini, dan 1.216 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
 
219 orang di antaranya mengungsi di PLBN Serasan, 215 orang di puskesmas, 500 orang di Masjid Pelimpak dan Al Furqan, serta 282 orang di SMAN 1 Serasan.
 
Dilansir Kilat.com dari ANTARA, 7 Maret 2023, Kepala Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sugeng Mujiayanto memaparkan analisa kebumian terkait bencana ini.
 
 
Ia menyampaikan, bencana pergerakan tanah ini diperkirakan berupa debris flow atau aliran bahan rombakan.
 
“Berdasarkan Peta Geologi Regional Natuna, batuan penyusun di daerah bencana termasuk dalam batuan plutonik serasan yang tersusun granodiorit biotit dan granit hornblenda dengan helatan metasedimen,” ungkapnya.
 
Menurut Sugeng, bencana longsor ini diduga terjadi akibat kemiringan lereng tebing yang curam, pelapukan tanah yang tebal dari batuan tua berupa lapukan granodiorit, dan curah hujan yang tinggi dalam durasi lama.
 
 
Ia pun menghimbau warga yang berada di area sekitar untuk selalu waspada, karena masih adanya potensi terjadi longsor susulan, terlebih saat hujan dan setelah hujan deras.
 
Begitu pun untuk petugas, agar memperhatikan cuaca dan tidak melakukan penanganan saat sedang maupun setelah hujan.
 
Terkait bencana longsor ini, pada tanggal 7 Maret 2023, Pemerintah Kabupaten Natuna menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, yakni sejak 6-12 Maret 2023.
 
 
Pencarian juga masih dilakukan, namun sampai hari kemarin masih terhambat cuaca di lapangan sehingga proses berjalan agak lambat.
 
Selain itu, kondisi di lokasi pun masih mengkhawatirkan, karena tanahnya masih bergerak.
 
Namun, petugas dan tim yang menangani terus berusaha semaksimal mungkin untuk mencari maupun menangani korban yang selamat. (*)

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X