Jumat, 24 Maret 2023

Pesan Tsamara Amany untuk Gen Z yang Minat Politik: Harus Punya Uang!

- Rabu, 8 Maret 2023 | 09:10 WIB
 Tsamara Amany beri pesan untuk Gen Z yang ingin terjun ke dunia politik. (YouTube/Kilat Media)
Tsamara Amany beri pesan untuk Gen Z yang ingin terjun ke dunia politik. (YouTube/Kilat Media)

KILAT.COM - Tsamara Amany hadir dalam podcast politik dari Kilat Media yakni Political Thoughts yang tayang di YouTube tanggal 5 Maret 2023.

Pada podcast kali ini, Tsamara Amany ditemani 2 pemuda gen z sebagai pembawa acara, yakni Riza dan Gheigy.

Tsamara Amany memberikan pesan kepada siapapun, terutama gen z yang minat untuk terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Beda Jauh dengan Mario Dandy Satriyo, Christofer Dhyaksa Dharma Disebut Lebih Sederhana dan Tak Banyak Flexing

Menurut Tsamara, salah satu hal terpenting untuk maju mencalonkan diri untuk masuk dunia politik adalah uang.

Uang yang dimaksud di sini bukanlah money politic untuk menyuap masyarakat supaya mau memilih calon tertentu. Tapi, uang yang dibutuhkan ini adalah untuk kepentingan kampanye.

Cetak kaos, baliho, brosur, kalender, dan pin adalah sebagian kecil item yang harus dimiliki. Tentunya barang-barang ini didapatkan dengan membelinya menggunakan uang.

Baca Juga: AG Tertangkap Basah Kendarai Mobil Rubicon Mario Dandy Satriyo yang Hilang di Polsek Usai Aniaya David

Menurut Tsamara, kaos masih jadi salah satu item kampanye yang paling efektif. Begitu pun dengan baliho.

Masyarakat menilai keseriusan seorang calon wakil rakyat berdasarkan baliho yang sering dilihatnya.

Belum lagi kegiatan door to door yang dilakukan relawan mengunjungi rumah-rumah warga. Perlu ongkos dan beberapa souvenir yang tentunya butuh uang.

Baca Juga: Pajak Rumah Rafael Alun Trisambodo Hanya Rp300 Ribu, Ernest Prakasa: Tinggal di Negara Ini Harus Banyak Sabar

"Kalau ada orang yang bilang, politik itu yang penting modalnya hati, dengkul, dan kerja keras, tanpa duit, itu pasti bohong," tegas Tsamara di podcast Political Thoughts by Kilat Media.

Untuk mendapat uang ini sebenarnya tidak harus dari kantong pribadi.

Ada dua kemungkinannya, dari uang pribadi jika punya privilege, atau uang dari luar.

Baca Juga: Waduh! Ernie Meike Torondek Disebut Akan Gugat Cerai Rafael Alun Trisambodo untuk Selamatkan Harta Triliunan

Pada pengalaman Tsamara, uang yang ia gunakan untuk kampanye didapatkan dari fundraising.

"Ya sumbangannya gak langsung gede-gede satu per orang, tapi lama-lama dikumpulin-dikumpulin selama dua tahun, lumayan, cukup," cerita Tsamara saat berusaha mendapatkan uang pada kampanyenya di 2019 lalu.

Sayangnya, model fundraising ini belum umum di Indonesia. Tsamara perlu memilih kalangan tertentu untuk dimintai sumbangan.

Baca Juga: Padahal Bapaknya Rafael Alun Trisambodo, Tapi Christofer Dhyaksa Darma Ogah Bayarin Pacar: Cape Miskin

Dari pengalaman Tsamara, masyarakat Indonesia lebih banyak yang menghujat ketimbang yang menyumbang.

"Masa belum kepilih aja udah minta duit rakyat," kata Tsamara menirukan masyarakat yang menghujatnya saat melakukan fundraising.

Masyarakat di Indonesia masih berpikiran bahwa politisi-lah yang seharusnya memberikan uang, bukan sebaliknya.

Menurut Tsamara pemikiran ini justru terbalik. Masyarakat yang memberikan sumbangan ke politisi akan membuat politisi memiliki semacam hutang budi untuk memperjuangkan kepentingan mereka. (*)

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X