Rabu, 7 Juni 2023

Bersyukur Menikmati Pesona Kawah Ijen

- Selasa, 27 Desember 2022 | 13:01 WIB
Momen di puncak pendakian Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. (Dies Fatmawati)
Momen di puncak pendakian Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. (Dies Fatmawati)

Oleh: Dies Fatmawati

Syukur Alhamdulillah, di usia tak lagi muda, saya bersama anak cucu di malam Natal 25 Desember 2022 menikmati pesona Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Kawah ini berada di arah barat laut Kota Banyuwangi. Bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5-6 jam. 2 jam berkendara ditambah 3 jam hiking.

Semula anak dan cucu meragukan kemampuan saya untuk mendaki lokasi Kawah Ijen yang berada di ketinggian sekitar 2,443 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tapi atas izin Allah dan tekad kuat sampai juga saya mencapainya.

"Bismilah, La haula walaa quwwata illaa billah." Itu saja modal saya. Berserah kepada sang Maha Pencipta.

Syarat untuk mencapai puncak gunung di atas kawah lumayan banyak. Sebelum berangkat harus beli tiket secara online, Rp7.500 per orang. Menjelang naik mesti "check in" di pos jaga. Badan harus sehat, berlatih dulu, berjaket tebal, penutup kepala, sepatu gunung, masker tebal, dan lainnya. Semua syarat saya penuhi kecuali kebiasaan mendaki. Saya tak biasa mendaki. Apalagi menuju puncak melalui delapan pos itu.

Didampingi seorang pemandu, berbekal senter kecil, mulai tengah malam satu demi satu pos berhasil kami lalui. Jalan pendakian yang terjal dan kiri kanan tebing yang curam. Sesekali kami rehat sejenak di pos pendakian, ambil napas panjang dan menghimpun energi lagi untuk terus mendaki.

Ratusan pendaki lain juga terlihat melintas di sekitar kami. Puluhan di antaranya dari luar Indonesia. Seperti dalam mimpi, sepanjang pendakian merasakan gerimis air hujan membasahi jaket kami, suara berdesir daun cemara membuat suasana mencekam. Sempat cemas, khawatir hujan deras turun, apakah kami dapat meneruskan pendakian dan harus berteduh di mana.

Beberapa ratus meter sebelum mencapai ketinggian di bibir kawah bau belerang menyengat. Angin berembus kencang. Saya dan rombongan sambil merapatkan masker dan penutup kepala terus mendaki. Setelah sekitar 2,5 jam mendaki, pukul 4.30 WIB, di puncak di bibir kawah itulah saya lihat ke bagian bawah.

"Subhanallah, walhamdulillah". Rasa takjub ada di benak. Air kawah yang membiru diselimuti kabut tebal di bawah awan. Pemandangan penuh misteri. Fajar pagi belum mampu menembus seputar kawah. Tak pernah saya lihat pemandangan di tempat lain.

"Subhanallah," sekali lagi terucap lirih dari bibir saya yang bergetar menahan dingin, terlepas dari mulut atas kekaguman saya. Lega rasanya saya mampu ke tempat itu dengan selamat. Apalagi ketika turun dari pendakian terlihat terang kondisi di sekitar pendakian sangat mengerikan. Tebing kiri-kanan yang curang dan mengerikan.

Di puncak, di area sekitar bibir kawah, sekitar setengah jam kami melepas lelah, menikmati secangkir kopi atau teh panas dan menunaikan shalat Subuh. Sejumlah pendaki tampak asik mengisap rokok.

Selain pesona alamnya yang menakjubkan, kawah ijen ini memiliki fenomena menarik yaitu Blue Fire atau Api Biru. Api biru merupakan fenomena alam yang terjadi saat gas bumi bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Warna biru api berasal dari ketinggian suhu di kawah tersebut. Kawah Ijen merupakan salah satu dari dua tempat di dunia yang memiliki fenomena Blue Fire atau Api Biru selain di Negeri Islandia. Jadi, kami dan pendaki lainnya tidak perlu jauh-jauh pergi ke Islandia untuk meikmati api biru atau Blue Fire.

Mengejar waktu, kami turun menyewa gerobak "troli", ya seperti troli besar terbuat dari besi dengan dua roda dan ada jok berbusa untuk tempat duduk. Masing-masing penumpang dikenai biaya Rp 300 ribu. Hanya setengah jam sampailah kami di bawah, kembali ke parkiran mobil.

Halaman:

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Prahara di Mahkamah Agung

Minggu, 7 Mei 2023 | 20:49 WIB

Ganjar, Hadiah Idul Fitri?

Sabtu, 22 April 2023 | 08:13 WIB

Redupnya Adidaya Paman Sam

Minggu, 16 April 2023 | 12:54 WIB

Buya Syafii dan Mbah Moen

Jumat, 14 April 2023 | 12:42 WIB

Ida Dayak dan Cinta Tuhan

Rabu, 12 April 2023 | 13:05 WIB

Mengapa Israel Sangat Berpengaruh di Dunia

Selasa, 4 April 2023 | 07:34 WIB

Kesesatan Penegak Hukum Karena Takut Gaduh

Senin, 27 Maret 2023 | 08:42 WIB

Ekonomi Pancasila dari Perspektif Hankamnas

Jumat, 17 Maret 2023 | 14:23 WIB
X