Catatan Egy Massadiah
Pengantar: Laksamana TNI Yudo Margono, resmi menjadi Panglima TNI ke-22. Ia dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara hari Senin tanggal 19 Desember 2022. Penulis menyimpan catatan menarik, tentang Yudo.
Kisah itu terjadi tahun 2020, saat Yudo menjabat Pangkogabwilhan I berpangkat Laksamana Madya. Penulis saat itu mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo dalam proses pemulangan WNI di Natuna, mendengarkan langsung dari Doni, “Orang ini (Yudo Margono) kerjanya sangat bagus.
Dia bakal jadi Kasal.” Tentu saja “rerasan” itu hanya kami yang tahu. Hingga akhirnya 20 Mei 2020 Yudo dilantik menjadi Kasal ke-28. Dengan naiknya Yudo Margono sebagai Panglima TNI, “ramalan” Doni Monardo terlampaui.
Tulisan tentang Yudo dan Doni, ini sudah termuat di buku yang saya tulis “Titik Nol Corona: Doni Monardo di Pusaran Wabah” (halaman 1) terbit tahun 2021.*
Tahukah Anda, efek plasebo menghirup seduhan kopi. Ternyata tidak hanya mendatangkan perasaan relaks, seperti dilansir Jurnal Science Alert, Amerika Serikat. Bagi dua orang jenderal ini, secangkir kopi bahkan bisa merajut sepanjang jalan kenangan.
Setidaknya, itulah kesan yang saya tangkap Selasa (9/6/2020) saat Ketua Gugus Tugas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menerima kunjungan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Bertempat di ruang kerjanya, Lantai 10 Graha BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, tuan rumah Doni Monardo menyuguhkan Kopi Puntang.
Kopi favorit Doni Monardo itu memang sudah kesohor. Bahkan saat kunjungan ke Jenewa dan Den Haag Belanda Mei 2019 Doni pun membekali dirinya dengan kopi puntang.
Kopi Gunung Puntang, Jawa Barat bahkan pernah menjuarai Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, 2016.
Laksamana Yudo dan Letjen Doni terlibat pembicaraan menyusuri jalan kenangan di awal bulan Februari 2020.
Saat itu, keduanya terlibat kerjasama spartan dan solid melayani karantina 238 WNI asal Kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, China. Doni Monardo dalam kapasitas sebagai Kepala BNPB, sedangkan Laksamana Madya (saat itu) Yudo Margono sebagai Panglima Kogabwilhan 1.
Teritori Kogabwilhan 1 meliputi wilayah darat: Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Sedangkan wilayah laut yang dikuasainya meliputi perairan di sekitar Sumatera, DKI, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan ALKI-1 beserta perairan sekitarnya.
Artikel Terkait
Basarnas, TNI AL dan Nelayan Kerja Sama Cari 1 Orang Hilang di Laut Natuna
KPU Kepri Bongkar Temuan Ribuan Anggota Parpol Tak Miliki KTP Natuna
KPU Natuna Nyatakan Berkas 21 Parpol Sudah Lengkap
Tantangan Menghadapi Gray Zone Operation China di Laut Natuna Utara
Nelayan Sambut Baik Upaya TNI AL Jamin Keamanan dan Keselamatan di Laut Natuna Utara
KPU Natuna Sosialisasi Alokasi Kursi DPRD Jelang Pileg 2024