Minggu, 4 Juni 2023

Peta Radikalisme di Timur Tengah

- Minggu, 18 Desember 2022 | 18:20 WIB
Ayman As Sisi Wapemred Al Ahram Cairo Mesir (mushab muqoddas)
Ayman As Sisi Wapemred Al Ahram Cairo Mesir (mushab muqoddas)

 

Ayman As Sisi

Wakil Pemimpin Redaksi Koran Al Ahram Cairo Mesir

 

Buku ‘Al Kitabah ‘ala Hafati Al Maut’ merupakan gambaran akan bahaya radikalisme di Negari Arab sebagai bentuk analisis gambaran kondisi sosial yang terjadi di Negara Arab, akan eksistensi kelompok-kelompok teroris yang berhasil menembus batas-batas wilayah Negara Arab, Afrika dan Eropa. Buku ini juga menceritakan dinas-dinas intelijen asing yang menggunakan kelompok-kelompok teroris untuk memperkuat pengaruh dan kepentingannya.

Melalui buku ini saya menceritakan perjalanan menyusuri kehidupan gurun pasir dari Nawaksyut sampai Timbaktu, termasuk Libya bagian selatan, bersama kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Terlihat dengan jelas kepentingan dinas-dinas intelijen asing bermain di Great Sahara dari Mauritania, Mesir dan Teluk Arab. Termasuk juga keterlibatan kelompok-kelompok teroris Al Qaeda dalam perdagangan illegal, penyelundupan dan narkotika dengan komonitas ganja dan heroin. Tidak hanya itu, buku ini merekam peran Qatar dalam melindungi, mendukung, membiayai dan mempersenjatai kelompok-kelompok takfiri dari selatan Aljazair, utara Mali, Libya, Irak dan Suriah.

Peran Arab Saudi dalam membentuk terorisme dan menyebarkan paham takfiri juga tidak kalah dari Qatar. Lebih dari 700 Milyar USD digelontorkan selama 30 tahun untuk mendukung penyebaran paham salafisme radikal. Hal ini akan meledak seperti rayap yang memakan dinding kayu yang dapat menghancurkan semua Negeri Teluk Arab hanya dalam dua tahun saja.

Tidak kalah penting juga peran Iran yang menginginkan banjir darah di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman sebagai bentuk pengejewantahan dari akidah Syiah Itsna ‘Asyariyah yang merupakan satu-satunya jalan untuk mengeluarkan Imam Mahdi Al Muntadzar. Hal ini adalah rencana yang matang dan dikerjasamakan dengan dinas-dinas intelijen seperti MI-6 Inggris, Mossad Israel dan CIA Amerika Serikat. Rencana ini telah matang dan jaringannya sangat kuat dalam menciptakan terorisme dan menghancurkan negara-negara Arab, dimulai dengan menciptakan disintegrasi.

Buku ini tidak hanya merekam keindahan alam Gurun Sahara sebagai tempat yang eksotik untuk pariwisata akan tetapi juga kondisi realita yang terjadi termasuk kondisi sosial, politik, dan pemikiran. Tidak hanya itu, buku ini juga merekam permasalahan perbudakan yang masih ada di Mauritania, Mali dan Niger.

Bagian paling seru dalam buku ini adalah kisah dan pembahasan terkait kondisi kabilah-kabilah Amazig dan Thawariq. Hal yang menarik adalah Al Qaeda menggunakan isu separatisme kabilah-kabilah Thaqariq yang berada di Libya, Aljazair dan Mauritania untuk merdeka dari Mali. Termasuk narasi-narasi eksistensi tokoh-tokoh dari Bangsa Arab yang memiliki pengaruh di kawasan Great Sahara dalam perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme Prancis.

Narasi-narasi provokatif penuh propaganda yang dikemas dalam cover peningkatan aktifitas beragama, merupakan cara yang efektif dalam merekrut teroris-teroris baru. Hal ini digunakan oleh dinas-dinas intelijen asing dalam menciptakan desintegrasi di negara-negara Arab dengan aksi-aksi teror yang target awalnya adalah menciptakan krisis-krisis di sektor perekonomian.

 

 

Editor: Mushab Muuqoddas

Tags

Terkini

Prahara di Mahkamah Agung

Minggu, 7 Mei 2023 | 20:49 WIB

Ganjar, Hadiah Idul Fitri?

Sabtu, 22 April 2023 | 08:13 WIB

Redupnya Adidaya Paman Sam

Minggu, 16 April 2023 | 12:54 WIB

Buya Syafii dan Mbah Moen

Jumat, 14 April 2023 | 12:42 WIB

Ida Dayak dan Cinta Tuhan

Rabu, 12 April 2023 | 13:05 WIB

Mengapa Israel Sangat Berpengaruh di Dunia

Selasa, 4 April 2023 | 07:34 WIB

Kesesatan Penegak Hukum Karena Takut Gaduh

Senin, 27 Maret 2023 | 08:42 WIB

Ekonomi Pancasila dari Perspektif Hankamnas

Jumat, 17 Maret 2023 | 14:23 WIB
X