Senin, 5 Juni 2023

Bravo! Ekonomi Indonesia Nomor 7 Dunia

- Selasa, 8 November 2022 | 06:55 WIB
Dr. H.M. Amir Uskara, Ketua Fraksi PPP DPR RI
Dr. H.M. Amir Uskara, Ketua Fraksi PPP DPR RI

Oleh: Dr. H.M. Amir Uskara, Ketua Fraksi PPP DPR RI

Bangga! Itulah kesan pertama terhadap laporan World Economic Outlook International Monetary Fund (IMF) edisi Oktober 2022. Laporan tersebut menyatakan, Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar peringkat ekonomoi negara-negara dunia. Lebih menarik lagi performance ekonomi Indonesia berada di peringkat 7 dunia.

Itu artinya, posisi ekonomi Indonesia di atas Inggris dan Prancis. Luar biasa. Tentu kita bangga peringkat ekonomi Indonesia sudah melebihi dua raksasa dunia abad 19.

Kita tahu, Inggris dan Prancis di abad 19 adalah raksasa ekonomi dunia. Penguasa yang tangan-tangannya mencengkeram lebih dari separuh negara di muka bumi.

Daftar peringkat ekonomi terbesar dunia yang dirilis IMF ini mengacu pada tingkat Gross Domestic Product (GDP). Basis perhitungannya pada Purchasing Power Parity (PPP).

PPP merupakan salah satu ukuran perbandingan nilai mata uang yang ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di tiap-tiap negara. Dalam kategori ini, tahun 2022, Indonesia mencatatkan PDB sebesar 4,02 triliun dolar AS. Lebih besar dari Inggris dan Prancis.

Posisi paling atas negara dengan ekonomi terbesar di dunia dalam daftar tersebut ditempati oleh Cina dengan besaran PDB 30 triliun dolar AS. Setelah itu Amerika Serikat dengan PDB 25 triliun dolar AS. Lalu India dengan 11,6 triliun dolar AS.

Selanjutnya, Jepang tercatat memiliki PDB 6,1 triliun dolar AS. Dan Jerman 5,3 triliun dolar AS. Sedangkan Rusia 4,6 triliun dolar AS. Ada pun Brasil, Inggris, dan Prancis berada di bawah Indonesia. PDB-nya masing-masing sebesar 3,78 triliun, 3,77 triliun, dan 3,68 triliun dolar AS.

Kondisi ekonomi Eropa, jika Inggris dan Prancis dianggap mewakili Benua Biru terpuruk karena adanya perang Rusia-Ukraina. Pasokan energi kedua negara besar yang mendrive ekonomi Eropa tersebut kini terganggu akibat kebijakan Rusia yang menghentikan penyaluran gas kepada negara-negara Eropa tadi, terutama Inggris dan Jerman.

Dampaknya tak hanya Inggris dan Jerman yang kelojotan. Tapi juga Belanda, Itali, Belgia, Portugis, dan Prancis ikut kelojotan.

Semua itu berdampak pada penurunan ekonomi. Eropa catat IMF kini mengalami resesi ekonomi. Krisis biaya hidup makin menekan dan ketegangan sosial meluas.

Mundurnya Liz Truss sebagai PM Inggris (20/10/022) hanya 40 hari setelah duduk di Downing Street, London, menunjukkan betapa sulitnya kondisi ekonomi Inggris akibat krisis energi tersebut.

IMF memprediksi tahun 2023 akan terjadi bencana, berupa resesi ekonomi dunia. Krisis di Benua Biru akan menjalar ke seluruh poenjuru dunia.

Direktur IMF Kristalina Georgieva menyatakan, saat ini suudah 16 negara di dunia telah menjadi “pasien” IMF. Dan, 28 negara lainnya, tengah antri menjadi “pasien” Dana Moneter Internasional itu.

Halaman:

Editor: Rinda Putri Tsani

Tags

Terkini

Prahara di Mahkamah Agung

Minggu, 7 Mei 2023 | 20:49 WIB

Ganjar, Hadiah Idul Fitri?

Sabtu, 22 April 2023 | 08:13 WIB

Redupnya Adidaya Paman Sam

Minggu, 16 April 2023 | 12:54 WIB

Buya Syafii dan Mbah Moen

Jumat, 14 April 2023 | 12:42 WIB

Ida Dayak dan Cinta Tuhan

Rabu, 12 April 2023 | 13:05 WIB

Mengapa Israel Sangat Berpengaruh di Dunia

Selasa, 4 April 2023 | 07:34 WIB

Kesesatan Penegak Hukum Karena Takut Gaduh

Senin, 27 Maret 2023 | 08:42 WIB

Ekonomi Pancasila dari Perspektif Hankamnas

Jumat, 17 Maret 2023 | 14:23 WIB
X