Sabtu, 10 Juni 2023

Teks Khutbah Jumat 3 Februari 2023: Dunia Tempat Persinggahan Sementara

- Kamis, 2 Februari 2023 | 19:30 WIB
Khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema 'dunia tempat persinggahan sementara'. (Pixabay/Shafin_Protic)
Khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema 'dunia tempat persinggahan sementara'. (Pixabay/Shafin_Protic)

KILAT.COM - Artikel ini menyediakan teks khutbah Jumat dengan tema 'Dunia Tempat Persinggahan Sementara' edisi 3 Februari 2023.

Adapun teks khutbah Jumat ini dapat dijadikan referensi untuk khatib yang bertugas nanti.

Tema yang diangkat dalam teks khutbah Jumat kali ini tentu sangat menarik, mengingat kita sebagai manusia agar tidak terus-menerus mengejar dunia.

Karena sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (QS Gafir:39).

Baca Juga: Perwira Tinggi Gadungan Ngaku BIN, Diamankan Tim Gabungan TNI AL di Bandung Barat

Teks khutbah Jumat: Dunia tempat persinggahan sementara

Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah

Bersyukur kita kepada Allah atas rahmatnya, hari ini kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan salah satu yang difardhukan oleh Allah kepada kita, yaitu menjalankan fardhu jum’at.

Karena mereka yang bersyukur itu hakikatnya adalah menggunakan nikmat yang Allah berikan kepada kita untuk ketaatan kepadanya.

Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Film Thailand dengan Tema 'GL' dan 'BL' Terbaik 2023, Ada Tootsies dan The Fake!

Shalawat dan salam semoga senantisa tetap tercurah kepada Rasulullah, keluarga sahabat dan pengikutnya, dalam sebuah hadist rasul disebutkan bahwa:

 َى َاع َد ِ ُك أَ ْن ت ُوش َ: ي م َّ ل َ َس ِ و ه ْ َي ل َ ُ ع ه َّ ى الل َّ ل َ ِ ص ه َّ ُ ُول الل َس َ َال ر ق َ َال َا ق ِه ت َ َ ْصع َى ق ل َ ُ ع َة َى اْلَ َكل َاع َد َا ت ٍق َ كم ُ ْ ُ ك ِّل أُف ِن ُ م َم ْ اْلُم ْ ُكم َي ل َ ع ْ ِن لَك َ ٌ و ِري ٍ َ كث ِذ ئ َ م ْ و َ ْ يـ ُم ت ْ َ َال أَنـ ٍ ق ِذ ئ َ م ْ و َ َا يـ ن ِ ٍ ب ة َّ ل ِ ْ ق ِن ِ أَم ه َّ ُ َول الل َس َا ر َا ي ْلن ُ قـ ْ ُِّكم ُو َد ُ ِوب ع ل ُ ْ قـ ِن َ م ة َ َاب َه ْم ُ ال َِزع ْت ن َ ِل يـ ْ ِ َّ السي َاء ث ُ ً َ كغ َاء ُث ُ َون غ َ ُكون ت ِ َاة ي َ ب ا ْل ُّ ُ َ َال ح ُ ق ْن ه َ ْو َا ال م َ َا و ْلن ُ َ َال قـ َ ق ْن ه َ ْو ْ ال ُوبِ ُكم ل ُ ِ ف قـ ُ َل ْع َ َي و ِت ْ َو ْم ُ ال ة َ ي ِ َاه َكر َ و

Artinya: “Akan datang suatu zaman umat lain memperebutkan kamu sekalian seperti memperebutkan makanan dalam hidangan. Sahabat bertanya “Apakah kami jumlahnya sedikit pada saat itu.” Jawab Rasulullah; Bukan bahkan sesungguhnya jumlah kamu banyak tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hatimu dijadikan kelemahan jiwa. Sahabat bertanya “apa yang dimaksud kelemahan jiwa? Rasulullah menjawab, yaitu cinta dunia dan membeci kematian.”

Sungguh tepat isyarat yang digambarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya tersebut bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam akan mengalami disintergrasi, penurunan kualitas iman, ibadah-ibadah yang dilaksankan hanya melepaskan beban kewajiban.

Halaman:

Editor: Siti Nurhayati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X