Rabu, 7 Juni 2023

Khutbah Jumat Akhir Syaban: Siapkan Diri Sambut Bulan Suci

- Kamis, 16 Maret 2023 | 13:25 WIB
Khutbah Jumat, 17 Maret 2023 di akhir Syaban. (Pixabay/Shafin_Protic)
Khutbah Jumat, 17 Maret 2023 di akhir Syaban. (Pixabay/Shafin_Protic)

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ، وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَهَا، فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلاَّ مَحْرُومٌ.

Sungguh bulan ini (Ramadhan) telah hadir di tengah-tengah kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari malam itu, sungguh dia telah terhalangi dari kebaikan secara keseluruhan. Tidaklah terhalangi dari kebaikannya kecuali seorang yang rugi (HR Ibn Majah).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Karena itu, seharusnya kita siapkan diri sebaik-baiknya menyambut Ramadhan. Dengan begitu kita tidak termasuk orang yang disabdakan Rasulullah saw., “Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga.” (HR Ahmad).

Paling tidak, ada empat hal yang perlu disiapkan untuk menyambut Ramadhan.

Pertama: Bertobat dan menyucikan diri dari segala dosa.

Kedua: Bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa kembali dengan Ramadhan.

Ketiga: Meningkatkan kapasitas ilmu, khususnya puasa. Sudah mengetahui rukun dan hal-hal yang dapat merusak ibadah puasa.

Keempat: Membulatkan niat dan memiliki himmah ‘aliyah (cita-cita tinggi) untuk berusaha memperbaiki perkataan dan perbuatan, bersungguh-sungguh dalam ketaatan, menghidupkan bulan Ramadhan dengan amal shalih dan berpuasa dengan sebenar-benarnya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Dan tak kalah penting, karena Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, sudah menjadi kewajiban kita dekat dengan Al-Qur’an. Tidak cukup hanya membaca dan menghafalkannya, akan tetapi mengamalkannya secara sempurna.

Sungguh, hal yang paling tercela di bulan ini adalah meninggalkan Al-Qur’an (hajr al-Qur’an), baik dengan tidak membaca dan mempelajari Al-Qur’an, apalagi tidak mengamalkan Al-Qur’an.

Inilah yang menjadi tantangan kita sekarang. Bagaimana mengamalkan seluruh isi Al-Qur’an dan menempatkan hukum-hukum Al-Qur’an di atas aturan yang lainnya. Bukankah kita meyakini bahwa isi Al-Qur’an benar? Tapi mengapa masih banyak Muslim yang senang dengan hukum-hukum kafir penjajah? Dan menganggap konstitusi lebih tinggi dari kitab suci?

Karena itu, saatnya kita kembali menjadi Muslim kaffah dalam momentum Ramadhan ini. Taat kepada Allah, tanpa ada keberatan sedikit pun. (*)

Halaman:

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X