KILAT.COM – Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban, dan merupakan malam yang mengandung keutamaan.
Malam Nisfu Syaban dimulai sejak pergantian tanggal 14 ke 15 kalender Hijriah, yakni setelah matahari terbenam atau Adzan Maghrib berkumandang hingga keesokan paginya.
Tahun 2023, malam Nisfu Syaban diperkirakan akan jatuh pada tanggal 7-8 Maret 2023 menurut kalender yang dikeluarkan Kementrian Agama dan NU.
Sementara itu, dalam kalender yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah, malam Nisfu Syaban tahun ini diperkirakan akan jatuh pada tanggal 6-7 Maret 2023.
Mengenai keutamaan malam ini atau pertengahan Syaban dan amalan-amalannya, terdapat beberapa keterangan-keterangan Hadits yang menyebar di antara kita.
Akan tetapi, dilansir Kilat.com dari kanal YouTube Masjid Baiturrahim Jakasetia tanggal 6 Maret 2023, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa banyak di antaranya palsu, dan itu populer di antara kita.
Beliau menyebutkan hanya ada satu Hadits yang kualitasnya shahih mengenai hal ini, satu dhaif, dan selebihnya umumnya palsu.
Salah satu contoh Hadits palsu dapat kita temukan dalam kitab Sunan Ibnu Majah jilid pertama halaman 421, Sunan Al-Baihaqi Shah Abdul Iman jilid ke-3 halaman 387, kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, nomor Hadits 2132.
Riwayat ini disampaikan Ibnu Abi Sarafah, beliau mengatakan menerima dari Ibrahim bin Muhammad, yang menerima dari Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far, dan disandarkan pada sahabat Ali bin Abi Thalib.
Baca Juga: Kakak AG Tak Minta Maaf ke Jonathan Latumahina, Kuasa Hukum David: Seolah Adiknya Adalah Korban
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: “Apabila tiba malam Nisfu Syaban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian …. Adakah yang demikian … sampai terbit fajar.’”
Cacat Hadits ini terdapat pada orang pertamanya yang bernama Ibnu Abi Sharbah. Ia dinilai para ulama Hadits sebagai orang yang sering memalsukan Hadits.
Untuk Hadits Dhaif, bisa kita temukan dalam Asna Al-Mathalib, jilid pertama halaman 84.
Keterangan ini disandarkan pada Aisyah r.a. bahwa suatu kali beliau kehilangan Rasulullah SAW. di malam pertengahan Syaban, dan itu bagian Rasulullah SAW. menginap di rumah beliau.
Aisyah r.a. menduga Rasulullah SAW. tengah berada di tempat istri yang lain. Lalu, beliau mencarinya, dan Rasulullah SAW. ternyata berada di Baqi’, makam para sahabat dan syuhada.
Rasulullah SAW. tengah berdoa kepada Allah SWT., agar sekiranya Allah SWT. berkenan mengampuni mereka yang telah wafat dan dimakamkan di sana.
Maka, Rasulullah SAW. menyampaikan pada Aisyah r.a: “Ketahuilah Aisyah, hari ini Allah SWT. mengamati kepada manusia dan mengampuni orang-orang yang memohonkan ampunan.”
Hadits ini dhaif, tapi juga dishahihkan oleh Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
Hadits yang shahih adalah riwayat Abu Musa Al-Asy’ari. Hadits ini terdapat dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, nomor Hadits 1144.
Kalimatnya pun singkat, bahwa Nabi Muhammad SAW. menyampaikan: “Allah SWT. mengamati kepada hambanya di malam pertengahan Syaban dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku Kalb.”
Suku Kalb adalah sebuah duku di Jazirah Arab yang kaya raya dan memiliki domba dalam jumlah banyak.
Hadits ini semakna dengan Hadits-Hadits Qudsi, yang menjadi penyampai pertamanya adalah 31 sahabat senior.
Seperti tentang keutamaan sepertiga malam setiap harinya, di mana Allah SWT. menghamparkan rahmatnya ke langit dunia, mengabulkan hamba-Nya yang memohon, meminta, dan mengampuni yang meminta ampunan.
Namun, khusus untuk malam Nisfu Syaban, itu dimulai sejak memasuki malam, berbeda dengan setiap hari yang berada di penghujung malam.
Untuk amalannya pun, Rasulullah SAW. tidak pernah menyebutkan suatu amalan spesifik.
Jadi, bermacam-macam amalan dapat dilakukan, seperti banyak beristighfar, melakukan Qiyamul Lail, membaca Al-Qur’an, siangnya pun bagi yang ingin berpuasa bisa berpuasa Ayyamul Bidh karena berada di pertengahan bulan.
Wallahu A’lam Bish Shawab. (*)
Artikel Terkait
3 Manfaat Membaca Yasin di Malam Nisfu Syaban, Salah Satunya Penghapus Dosa
20 Ucapan Menyentuh Jelang Malam Nifsu Syaban, Bisa Jadi Caption IG hingga Status WA
Surat Ad Dukhan Lengkap dengan Arti, Dianjurkan Dibaca saat Nifsu Syaban
Ini Tata Cara Salat Taubat Jelang Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Doa dan Amalannya
Surat Yasin 83 Ayat Lengkap dengan Latin dan Arti untuk Dibaca saat Nifsu Syaban