Minggu, 4 Juni 2023

29 Oktober Hari Stroke Sedunia, Ini Tema dan Sejarahnya

- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 22:00 WIB
ilustrasi gambar stroke (Freepik)
ilustrasi gambar stroke (Freepik)

JAKARTA, kilat.com- Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day diperingati setiap tahunnya pada 29 Oktober. Peringatan Hari Stroke Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait kondisi stroke itu sendiri. World Stroke Organization (WSO) menyatakan bahwa penyakit stroke diderita oleh satu dari empat orang dewasa selama hidup mereka.

Tema Hari Stroke Sedunia 2022

Tema kampanye peringatan Hari Stroke Sedunia 2022 sama dengan tema peringatan pada 2021, yaitu "Minutes can saves lives. Learn the signs, say it's a stroke, save #Precioustime".

Menurut WSO hal ini karena di tahun 2021 dan 2022 kampanye Hari Stroke Sedunia akan berfokus dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda stroke serta perlunya tindakan tepat dan cepat dalam menangani serangan stroke.

Sejarah Hari Stroke Sedunia

Hari Stroke Sedunia diperingati pertama kali oleh World Stroke Organization (WSO) pada 29 Oktober 2006, tahun yang sama dengan dibentuknya WSO. Organisasi ini merupakan hasil penggabungan dari dua lembaga stroke global sebelumnya, yaitu International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF)

Namun baru diumumkan oleh dr Vladimir Hachinkski, ahli saraf klinis Kanada pada 2006. Namun demikian peringatan tersebut sebenarnya telah ditetapkan dalam Kongres Stroke Dunia pada 2004 di Vancouver, Kanada.

Pada 2010, lembaga nirlaba ini menyatakan stroke sebagai kondisi darurat kesehatan masyarakat. Sejak itu mereka lebih masif menyosialisasikan dampak serius stroke dengan membeberkan cara pencegahan serta pengobatannya.

Penyakit stroke termasuk penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah dan masalah jantung. Penyempitan itu menyebabkan aliran darah ke otak terhambat. Akibatnya, fungsi organ vital itu terganggu, baik fungsi untuk berpikir dan mengatur sistem motorik.

Beberapa faktor penyebab stroke antara lain kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol berlebihan, dan jarang mengonsumsi buah dan sayur. Selain itu, pengidap obesitas juga berisiko tinggi terkena stroke. (ulf)

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Terkini

X