MOSKOW, kilat.com- Otoritas Rusia mengamuk usai Paus Fransiskus menyebut pasukan Chechnya dan Buryatia adalah yang paling kejam dalam perang di Ukraina.
Oleh karena itu, Duta Besar Rusia untuk Vatikan, Alexander Avdeev, melayangkan keluhan Moskow melalui surat nota protes resmi.
"Saya menyatakan kemarahan atas sindiran semacam itu dan menegaskan bahwa tidak ada yang bisa menggoyahkan kohesi dan persatuan rakyat multinasional Rusia," kata Avdeev kepada RIA Novosti, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/11).
Baca Juga: Kemenperin Lansir Indeks Kepercayaan Industri November 2022 Capai 50,89
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa komentar Paus tersebut "lebih dari sekadar Russophobia" dan sebuah "pemutarbalikkan."
"Belum lama ini Barat mengira sebaliknya, bahwa orang-orang Slavia menyiksa orang-orang Chechen, tetapi sekarang mereka berbalik arah," ujarnya merujuk pada dua perang Rusia di Chechnya, seperti dikutip AFP.
Rusia memang pernah menginvasi Republik Chechnya dan berperang dua kali dengan separatis Chechen setelah Uni Soviet pecah pada 1991.
Baca Juga: Aneh! Mike Tyson Malah Girang Jadi Kelinci Percobaan Obat Psikedelik
Namun, pasukan dari wilayah yang mayoritas Muslim itu kini turut membantu Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina.
Kisruh ini bermula ketika Paus Fransiskus mengatakan kepada majalah Jesuit Amerika bahwa pasukan Chechen dan Buryati merupakan kelompok paling kejam dalam invasi Rusia di Ukraina.
Ia mengutarakan pendapatnya itu setelah mendapatkan informasi soal kekejaman para pasukan yang berada di medan perang.
Baca Juga: Mengenaskan! Anggota TNI dan Rekannya Tewas Ditabrak Truk Fuso di Deli Serdang
"Umumnya, yang paling bengis mungkin mereka yang berasal dari Rusia, tetapi bukan dari Rusia langsung, seperti Chechen, Buryati, dan sebagainya," ucap Paus Fransiskus.
Namun, ia menegaskan bahwa Rusia lah yang menginvasi Ukraina.
Artikel Terkait
Diikuti 7.000 Orang, Paus Fransiskus Pimpin Misa di Kazakhstan
Paus Fransiskus Sebut Konflik Rusia-Ukraina sebagai "Perang Dunia"
Eks Presiden Rusia: 'Barat' Ingin Mulai Perang Dunia Usai Rudal Hantam Polandia
Rusia Puji Deklarasi G20 di Bali sebagai Kemenangan Akal Sehat
PBB Sebut Gempuran Rusia Bikin Jutaan Orang Jadi Kesulitan