Kutu Perut, Bakteri Shigella Mengancam AS Karena Kebal Terhadap Obat  

KILAT.COM - Organisasi kesehatan masyarakat nasional Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya kasus bakteri shigella pada hari Jumat, 24 Februari 2023.

Dalam sebuah pernyataan, The Center for Disease and Control Prevention (CDC) atau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mengatakan bahwa peningkatan strain bug yang kebal obat telah mempengaruhi ribuan orang Amerika.

Diketahui bahwa bakteri shigella menyebabkan demam, diare, dan sakit perut. Bakteri ini telah meningkatkan beberapa kasus masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit perut.

Dimana bakteri ini juga kebal obat, dan telah tercatat sejak 2015, kata pejabat kesehatan.

Baca Juga: Tagar 'Kawal David' Trending di Twitter, Netizen Berbondong-bondong untuk Beri Dukungan

Tenaga kesehatan menyebutkan, “hal ini merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang serius”, dikarena infeksi yang terjadi tidak dapat dengan mudah diobati dengan obat-obatan,

Menurut laporan, tidak ada infeksi yang tercatat pada 2015 yang terkait dengan strain XDR shigella.

Tetapi terdapat 5 persen kasus yang terkait dengan bakteri shigella pada 2022. Dan pada 2019 terdapat 1 persen dari total kasus infeksi di AS terkait dengan strain, yang resisten terhadap lima antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengobatinya.

Dilansir dari Indiatoday, menurut CDC, “Shigella menyebabkan sekitar 450.000 infeksi di Amerika Serikat setiap tahun dan diperkirakan menghabiskan biaya total sebesar $93 juta atau 1,4 triliun untuk biaya medis langsung.”

Baca Juga: Tagar 'Kawal David' Trending di Twitter, Netizen Berbondong-bondong untuk Beri Dukungan

Bakteri Shigella sendiri adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut shigellosis dan dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.

Bakteri ini ditemukan di saluran usus orang yang terinfeksi, shigella menyebar dari makanan atau minuman serta air yang terkontaminasi bakteri.

Selain itu juga dapat menyebar melalui kontak seksual dan juga rute feses-oral, ucap CDC.