Jumat, 2 Juni 2023

Dituduh sebagai Artis P Dikasus Pencucian Uang Rp4,4 Triliun, Prilly Latuconsina: Ngapain Capek-capek Kerja?

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 08:00 WIB
Prilly Latuconsina klarifikasi soal dugaan pencucian uang yang menyeretnya. (Instagram/@prillylatuconsina96)
Prilly Latuconsina klarifikasi soal dugaan pencucian uang yang menyeretnya. (Instagram/@prillylatuconsina96)

KILAT.COM - Publik dikejutkan dengan temuan Indonesian Audit Watch (IAW) terkait artis yang diduga terlibat pencucian uang.

Artis yang terindikasi terlibat kasus pencucian uang dalam jumlah besar itu disebut berinisial P.

IAW mengatakan P melakukan pencucian uang dengan kedok membuka bisnis skincare sejak tahun 2019.

Baca Juga: Isinya Bikin Melongo! Pegawai Milenial Bea Cukai Tulis Surat Terbuka: Selama Ini Ditutupi...

Tak hanya itu, Sekretaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus menjelaskan pencucian uang ini juga melibatkan petinggi daerah.

"Ada satu perusahaan yang sahamnya seratus persen itu adalah milik pemerintah provinsi kemudian bank-bank daerah yang ada di Indonesia, mengalirkan dana yang bernama biaya komisi," katanya dikutip dari kanal YouTube Cumicumi pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Tak tanggung-tanggung, nominal pencucian uang ini mencapai angka Rp4,4 triliun.

Baca Juga: PPATK Temukan Fakta Baru Selain Safe Deposit Box Rafael Alun Trisambodo, Netizen: Wih Ketemu Berapa Kg?

"Uniknya, perusahaan ini untungnya contoh Rp100 miliar, tapi komisi yang diberikan kepada pihak pemerintah daerah itu adalah rata-rata Rp700 miliar. Jadi setelah akumulasi lima tahun, kami menemukan angka Rp4,405 triliun yang diberikan sebagai biaya komisi," tuturnya.

Kemudian, uang tersebut dialokasikan untuk beberapa bisnis yang berdiri sejak 2019.

Bisnis tersebut di antaranya pusat kebugaran atau kesehatan, kecantikan atau skincare, bisnis butik, hingga pet shop.

Baca Juga: Demi Keadilan David Ozora, Orang Ini Sampai Beberkan Kisah Hidup Jonathan Latumahina Kerja Serabutan di Pasar

Mereka kemudian menggaet selebriti untuk melakukan endorse terhadap produk tersebut.

"Mereka ini cenderung menggunakan para bintang atau publik figur atau selebriti atau apa pun namanya untuk mengendorse produk-produk mereka. Meng-endorse bisnis-bisnis yang selama ini dikategorikan meneruskan bisnis hitam untuk dicuci menjadi lebih putih," ujarnya.

Halaman:

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X