Jung Myung Seok Disebut 10 Kali Lebih Buruk dari yang Ditampilkan Serial In The Name of God A Holy Betrayal

KILAT.COM - In The Name of God A Holy Betrayal, merupakan serial original Netflix yang belakangan tengah menuai sorotan.

Dengan berani, serial In The Name of God A Holy Betrayal menggambarkan tentang fakta soal empat kultus Korea dan para korban yang terkena dampak kejahatan dari para pemimpin yang mengaku sebagai nabi, salah satunya Jung Myung Seok.

Usai viralnya In The Name of God A Holy Betrayal, sang sutradara, Cho Sung Hyun, buka-bukaan soal proses pembuatan serial dokumenter ini.

Dikatakannya, ide awal yang membuatnya berkeinginan memproduksi serial dokumenter ini berasal dari pengalaman pribadinya. Ia mengaku mengenal banyak orang yang sudah terpengaruh oleh aliran sesat.

Baca Juga: Pantas Saja Ernie Meike Torondek Hidupnya Mewah, Rupanya Rafael Alun Trisambodo Punya Harta Rp500 Miliar

“Saat saya masih muda, ada banyak orang di sekitar saya yang menjadi korban aliran sesat,” cerita Cho Sung Hyun seperti yang dikutip Kilat.com dari Koreaboo, Selasa, 7 Maret 2023.

“Dan setelah saya membuat film dokumenter, topik ini terasa seperti pekerjaan rumah bagi saya,” lanjut dia.

Setelah bertahun-tahun untuk mengamati dan mempelajari sekte tersebut, akhirnya ia berani untuk mengangkatnya menjadi serial dokumenter Netflix.

In The Name of God A Holy Betrayal dibuka dengan cuplikan wawancara yang dilakukan dengan salah satu korban dari kultus Christian Gospel Mission.

Baca Juga: Ini Bacaan Lengkap Surat Yasin Tiga Kali di Malam Nisfu Syaban Nanti Malam, Selasa 7 Maret 2023

Pernyataan tersebut sukses membuat penonton terkejut, usai ia mengatakan telah dilecehkan oleh Jung Myung Seok.

Namun Cho Sung Hyun mengatakan, jika kebenaran peristiwa tragis yang ditampilkan dalam serial dokumenter ini hanya 10 persen dari yang terjadi di kenyataan.

Meskipun ia sadar ada kontroversi terhadap konten seksual, namun Cho Sung Hyun sangat lega karena semua yang dikatakan oleh korban adalah fakta yang sebenarnya terjadi.