KILAT.COM - Ketika mendengar kata alzheimer kebanyakan masyarakat Indonesia cukup familiar.
Lalu bagaimana dengan demensia? Berikut penjelasannya.
Demensia sendiri didefinisikan sebagai sebuah istilah umum untuk kehilangan ingatan, bahasa, pemecahan masalah, dan berpikir lainnya yang parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Alzheimer adalah penyebab demensia yang paling umum, karena menyumbang kasus demensia sekitar 60 sampai 80 persen.
Hal ini merujuk pada hilangnya ingatan dan kemampuan kognitif yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Alzheimer bukanlah bagian normal dari penuaan, tetapi faktor risiko terbesar yang diketahui adalah bertambahnya usia, dan mayoritas penderita alzheimer berusia 65 tahun atau lebih.
Alzheimer dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Alzheimer adalah penyakit yang progresif, di mana gejala demensia secara bertahap memburuk selama beberapa tahun.
Pada awalnya kehilangan ingatan ringan, tetapi seiring berjalannya waktu penderita akan kehilangan kemampuan untuk bercakap-cakap.
Penderita Azheimer juga berisiko kehilangan kemampuan menanggapi lingkungan sekitar.
Rata-rata, seorang dengan alzheimer hidup 4 sampai 8 tahun setelah didiagnosis.
Tetapi, ada juga yang dapat hidup selama 20 tahun, tergantung faktor lainnya.
Artikel Terkait
Mengenal Demensia dan Gejala-gejalanya
Menteri Kesehatan Malaysia Sebut Eks PM Malaysia Idap Demensia
Ampuh! Studi: Ini Cara untuk Kurangi Risiko Demensia, Kanker dan Kematian
Waspada! Ternyata Demensia Dapat Dideteksi 9 Tahun Sebelum Didiagnosis Resmi, Begini Kata Studi
Cek Fakta: Obat Diabetes di Amerika dan Inggris dapat Menurunkan Risiko Demensia hingga Sepertiga