JAKARTA, kilat.com- Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Dr. Mohammad Syahril melaporkan perkembangan kasus gagal ginjal akut di Indonesia, masih ada 11 orang yang dirawat imbas gagal ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Meski tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi atau kematian akibat gagal ginjal akut dua minggu lalu, melainkan adanya kasus yang sembuh.
"Kita sangat bersyukur bahwasannya sejak 2 minggu yang lalu sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus. Jadi total ada 324 kasus dari 27 provinsi," ucapnya saat konferensi pers, Kamis 24 November 2022.
Baca Juga: Update Polio di Indonesia: 3 Kasus Baru Ditemukan di Aceh
Syahrul mengatakan penggunaan penangkal GGA yaitu antidote fomepizole, membuat tidak ada lagi meningkatkan jumlah kematian atau kejadian akibat gagal ginjal akut. Sehingga jumlah kasus tercatat masih di angka 324 orang yang berasal dari 27 Provinsi.
"Nah itu update terakhir dan selanjutnya kita berharap yang masih dirawat ada 11 orang, terutama di rumah sakit Ciptokusumo ini dapat pulih dan kembali setelah juga diberikan obat penawar fomepizole yang sudah kita datangkan," kata Syahril.
Diketahui, kasus gagal ginjal akut pada anak disebabkan cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG ), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) pada obat sirup. Hal itu yang membuat 73 obat sirup dicabut izin edar oleh BPOM RI.
Baca Juga: Pemilik Perusahaan Obat Penyebab Gagal Ginjal Akut Kabur
Penarikan izin edar obat sirup itu terjadi di seluruh gerai yakni pedagang besar farmasi (PBF), instalasi farmasi pemerintah, apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.
Artikel Terkait
Terima Penghargaan dari Suku Badui Dalam, KSAL: Terima Kasih, Ini Suatu Kehomatan
Hasil Pemilihan Ketum BPP HIPMI 2022-2025: Akbar Buchari Masuk Nomer Urut Satu
Anwar Ibrahim Terpilih sebagai PM Baru Malaysia, Megawati Ucapkan Selamat
Isu Tsunami Beredar Usai Gempa Cianjur, Ini Proses dan Penjelasan Lengkapnya
Wujudkan Kesetaraan, Bawaslu Buleleng Gandeng Kelompok Perempuan Awasi Pemilu 2024