Rabu, 31 Mei 2023

Apa Itu Diffuse Axonal Injury yang Diderita David? Ini Penjelasan dan Terapi Pengobatannya

- Selasa, 28 Februari 2023 | 09:35 WIB
Mengenal penyakit Diffuse Axonal Injury yang diderita David. (Twitter/@dr. Asa ibrahim Sp.OT)
Mengenal penyakit Diffuse Axonal Injury yang diderita David. (Twitter/@dr. Asa ibrahim Sp.OT)
KILAT.COM - Diketahui korban kekerasan dari tersangka Mario Dandy Satriyo kepada Cristalino David Ozora yang merupakan siswa kelas X SMA pangudi Luhur Jakarta, mengalami Diffuse Axonal Injury.
 
David yang sering disapa, siswa SMA yang mengalami Diffuse Axonal Injury sekarang lagi dirawat RS Mayapada Kuningan.
 
Kondisi terkininya sudah mulai membaik dengan gerakan dan merespon.
 
 
Apa itu Diffuse Axonal Injury yang diderita oleh David? Berikut penjelasan dari dr. Asa Ibrahim Sp.OT.
 
Dikutip Kilat.com melalui akun twitternya dr. Asa Ibrahim SP.OT, menjelaskan bahwa Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak kepala yang parah, terjadi saat ada benturan benda tumpul yang sangat keras (High energy injury).
 
DAI (Diffuse Axonal Injury) memiliki dampak yang sangat variatif terhadap fungsi otak penderitanya, semakin luas semakin parah. Semakin keras benturannya semakin banyak yang kena.
 
 
Jika benturan yang cedera adalah AXONnya, bagian dari sel saraf berfungsi menghubungkan sel saraf satu sama lain, lebih dari 16 Milyar neuron di otak kita.
 
Diffuse Axonal Injury tidak terjadi apabila tidak ada benturan  ang luar biasa keras pada kepala yang menyebabkan puntiran, tarikkan atau gerak akselerasi-deselerasi yang berat pada kepala menyebabkan robekkan pada AXON dalam jumlah yang besar dan acak (Diffuse).
 
Dampak dari Diffuse Axonal Injury ada beberapa ragam seperti hilang kesadarn, sulit berfikir, lumpuh, sulit bicara, emosi tidak stabil, tidak bisa melihat/mendengar, berpikir dan lain-lain.
 
 
Terutama, pada salah satu bagian yang disebut akson. Kondisi ini terjadi secara Diffuse atau menyeluruh pada sebagian besar jaringan otak.
 
:Pasien Diffuse Axonal Injury, terang dia, bisa dilakukan pengobatan melalui dukungan atau suportif berupa pemberian oksigen obat-obatan.Bahkan jika diperlukan, ventilator atau alat bantu napas terutama untuk pasien koma," kata dia. 
 
Selain itu, perawatan suportif untuk pasien Diffuse Axonal Injury juga mencakup cairan yang cukup, diet atau nutrisi yang optimal, serta pemberian obat-obatan.
 
 
Khusus pemberian obat-obatan, antara lain obat anti bengkak untuk otak, serta obat-obatan neuroprotektan untuk melindungi dan membantu pemulihan otak.
 
Target pengobatan utama adalah mempertahankan kondisi otak dan mencegah kerusakkan otak lebih lanjut (seconddary brain injury).
 
Bukan hanya itu, jika cederanya bukan hanya saat benturan, mungkin setelahnya juga berakibat hipoksida/hipertensi cranial.
 
 
Yang menjadi fokus utama pada pasien Diffuse Axonal Injury setelah kondisinya membaik dan kembali sadar tak kalah penting adalah rehabilitasi medis atau fisioterapi untuk pemulihan, tergantung pada fungsi dan separah apa DAI pasien diprediksi.
 
Terapi yang dapat dilakukan bagi pasien Diffuse Axonal Injury mulai dari belajar menggerakkan tubuh, bicara, berfikir.
 
Fungsi sehari-hari lain sangat mungkin berdampak seperti belajar mengendalikan emosi dan bersikap (karena sangat sering terjadi). (*)

Editor: Risvania Andaresta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X