JAKARTA, kilat.com- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi 4.7%.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagram resminya @smindrawati.
"Tahun depan, target penerimaan perpajakan sebesar Rp1.718 triliun, target yang dihitung dengan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan koreksi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan perekonomian di angka 4,7 persen," tulis Sri Mulyani dalam unggahannya Instagramnya.
Baca Juga: Catat! Ini Daftar Lengkap Cuti Bersama 2023: Banyak Long Weekend dan Hari Kejepit
"Saya harap, seluruh insan @ditjenpajakri akan terus "walk the talk" (melakukan apa yang dikatakan) dalam menjalankan tugasnya dan terus mensinkronisasi dengan kondisi dan dinamika yang terus bergerak," imbuhnya.
Terlihat dalam unggahan, Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak memotong tumpeng dalam acara Malam Pemantapan dan Rapat Pimpinan Nasional IV DJP. Tak hanya itu, ia pun mengingatkan bahwa akan ada tantangan yang cukup berat di tahun 2023.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 serta telah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3%.
Baca Juga: Ular Piton Berat 48 Kg Gegerkan Warga Bekasi, Gigit Warga hingga Terluka
Hal itu telah ditetapkan dalam bentuk Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023. Sejauh ini pemerintah belum mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi 2023.
Namun, apabila terdapat perkembangan yang signifikan pada tahun depan, tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan asumsi APBN seperti yang terjadi pada tahun ini dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.
Baca Juga: BMKG Imbau Penduduk di Pesisir Waspada, Ada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
Sebelumnya, sejumlah badan dan lembaga internasional, salah satunya Bank Dunia juga telah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 4,8 persen di 2023.
Angka ini lebih rendah dari proyeksi 2022 sebesar 5,2 persen, menurut Laporan Bank Dunia: Indonesia Economist Prospect (IEP) 2022.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Pastikan Harga Sembako Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru 2023
H-2 Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Tiket Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang Naik 20 Persen
Jokowi Hadiahi Pegawai Pajak Bonus Rp117 Juta, Ini Rincian Tukin Sesuai Jabatan
Besok! Harga Cabai hingga Daging di Pasar Tradisional Mulai Naik
52 Ribu Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jakarta Malam Ini